Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Jumlah Komisaris Bank BUMN Vs Bank Swasta

Kompas.com - 25/07/2020, 08:34 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris BUMN tengah jadi polemik. Politikus PDI-P Adian Napitupulu yang menyebut ribuan direksi dan komisaris di perusahaan pelat merah merupakan orang-orang titipan.

Struktur dalam perusahaan di BUMN dianggap terlalu gemuk sehingga dinilai tidak efisien. Adian menyebut jabatan direksi dan komisaris di semua perusahaan BUMN merupakan titipan. Jumlah ‘orang titipan’ yang disebut Adian itu bahkan tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai 6.000 sampai 7.200 orang.

Ribuan orang tersebut, kata dia, ditempatkan dari mulai perusahaan induk, anak perusahaan, hingga cucu perusahaan BUMN.

Dikutip dari Harian Kompas, Staf Ahli Pusat Studi BUMN, Paul Sutaryono mengungkapkan, dalam restrukturisasi BUMN memang perlu adanya pemangkasan di posisi jabatan puncak.

Baca juga: Erick Thohir Janji Akan Copot Komisaris BUMN yang Jarang Hadir Rapat

"Pemangkasan jumlah komisaris dan direksi. Kita mungkin juga terbelalak manakala melihat jumlah komisaris dan direksi di BUMN kelas kakap yang masing-masing bisa mencapai sepuluh orang," kata Paul.

Lalu benarkah jumlah komisaris BUMN dianggap terlalu gemuk?

Dari ratusan perusahaan pelat merah, BUMN perbankan bisa jadi contoh perusahaan negara yang mana jumlah komisarisnya bisa mencapai 10 orang. Berikut perbandingan jumlah komisaris di BUMN perbankan dibandingkan dengan jumlah komisaris di 4 bank swasta besar yang ada di Indonesia dilihat di laman resmi masing-masing bank, Sabtu (25/7/2020).

Bank BUMN

Bank Mandiri: 10 orang komisaris

  1. Muhammad Chatib Basri
  2. Adrianof Chaniago
  3. Ardan Adiperdana
  4. Mohamad Nasir
  5. Nawal Nely
  6. Faried Utomo
  7. Arief Budimanta
  8. Boedi Armanto
  9. Loeke Larasati Agoestina
  10. Rionald Silaban

Bank BNI: 10 orang

  1. Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
  2. Pradjoto
  3. Asmawi Syam
  4. Sigit Widyawan
  5. Septian Hario Seto
  6. Iman Sugema
  7. Joni Swastanto
  8. Askolani
  9. Ratih Nurdiati
  10. Susyanto

Baca juga: Jenderal TNI-Polri Rangkap Komisaris BUMN Ditinjau dari Aspek Hukum

Bank BRI: 10 orang

  1. Kartika Wirjoatmodjo
  2. Ari Kuncoro
  3. Rabin Indrazat
  4. Hendrikus Ivo
  5. R Widyopramono
  6. Rofikoh Rokhim
  7. Hadiyanto
  8. Nicolaus Teguh Budi Harjanto
  9. Dwi Ria Latifa
  10. Zulnahar Usman

Bank BTN: 6 orang

  1. Chandra M. Hamzah
  2. Heru Budi Hartono
  3. Eko D. Heripoerwanto
  4. Andin Hadiyanto
  5. Armand B. Arief
  6. Ahdi Jumhari Luddin

Komisaris Bank Swasta Nasional

Bank BCA: 5 orang

  1. Djohan Emir Setijoso
  2. Tonny Kusnadi
  3. Cyrillus Harinowo
  4. Raden Pardede
  5. Sumantri Slamet

Baca juga: BPK Bantah Pejabat Aktifnya Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN

Bank BTPN: 4 orang

  1. Chow Ying Hoong
  2. Irwan Mahyudin
  3. Takeshi Kimoto
  4. Ninik Herlani

Bank Panin: 5 orang

  1. Johnny Wiraatmadja
  2. Candra Gunawan
  3. Lintangf Nugroho
  4. Riyanto
  5. Liana Loren Limanto

Bank Danamon: 7 orang

  1. Nobuya Kawasaki
  2. Takayoshi Futae
  3. Kristiadi
  4. Made Sukada
  5. Peter Benyamin
  6. Masamichi Yasuda
  7. Noriaki Goto

Baca juga: Soal Ribuan Orang Titipan di BUMN, Stafsus Erick: Bung Adian Napitupulu Ini Jadi Banyak Blundernya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com