JAKARTA, KOMPAS.com - Perseteruan antara Adian Napitupulu dengan kubu Menteri BUMN, Erick Thohir terus berlanjut. Polemik ini bermula ketika Adian menuding banyak titipan di posisi komisaris BUMN.
Politisi PDI-P ini bahkan terang-terangan menyebut kalau beberapa jabatan komisaris diberikan kepada mereka yang mendeklarasikan Erick Thohir sebagai calon presiden.
Adian juga mempersoalkan pemilihan komisaris dari kalangan milenial hingga para pensiunan. Adian menganggap kebijakan Erick Thohir tak konsisten. Karena sebelumnya, Erick sempat mengeluhkan struktur di beberapa perusahaan negara yang diisi pensiunan.
“Ada satu lagi yang sedang diidentifikasi, milenial ini pernah deklarasi Erick Thohir for president. Kemudian, beberapa hari kemudian dia diangkat jadi komisaris. Apa iya alat ukurnya deklarasi presiden baru diangkat jadi komisaris?” ujar Adian seperti dikutip pada Minggu (26/7/2020).
Baca juga: Ini Alasan Adian Napitupulu Sebut 6.200 Komisaris dan Direksi BUMN Orang Titipan
Menurut mantan aktivis pergerakan mahasiswa ini, penunjukan jabatan komisaris BUMN sangat bermuatan politis.
Padahal, lanjut dia, kalaupun proses pemilihan komisaris BUMN berpedoman pada kompetensi, ada sejumlah kader partai koalisi pemerintah yang dianggap cocok mengisi posisi di perusahaan negara.
Adian kemudian bercerita, Presiden Jokowi lewat Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Oktober 2019, pernah meminta nama-nama aktivis 1998 yang punya kompetensi menempati jabatan-jabatan publik.
Saat nama-nama diserahkan, hingga kini tak ada satu pun yang mengisi jabatan. Saat menghadap Presiden Jokowi di Istana, Adian mengonfirmasi hal itu ke Presiden.
Baca juga: Membandingkan Jumlah Komisaris Bank BUMN Vs Bank Swasta
"Saya harus mengonfirmasi karena ini keinginan Presiden atau bukan. Kalau sama-sama berangkat dari partai politik. Kalau kemudian ada yang harus didahulukan, diadu kompetensinya, diadu keberpihakan politiknya,” ujar Adian.
Menjawab tudingan Adian, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah pernyataan dari politikus PDI-P Adian Napitupulu yang menyebut ribuan direksi dan komisaris di perusahaan pelat merah merupakan orang-orang titipan.
Menurut Arya, pernyataan tersebut membuktikan bahwa sebenarnya Adian tak mengerti budaya yang ada di korporasi.