Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik AS-China Berlanjut, IHSG Pekan Depan Diprediksi Melemah

Kompas.com - 26/07/2020, 17:11 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan depan diproyeksikan akan melemah akibat sejumlah sentimen negatif dari dalam negeri maupun luar negeri.

Sentimen dari luar negeri antara lain, adanya keberlanjutan perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang disebabkan aksi saling tutup konsulat kedua negara akan memberikan pengaruh negatif pada pergerakan IHSG selama sepekan kedepan.

"Kelanjutan konflik China dan Amerika Serikat menjadi perhatian pelaku pasar menyusul aksi saling tutup konsulat kedua Negara di Houston dan Chengdu. Risiko jangka pendek terbesar saat ini adalah salah satu negara baik AS maupun China melangkah lebih jauh dan melanggar kesepakatan perjanjian fase satu," ujar Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee melalui keterangan tertulis, Minggu (26/7/2020).

Baca juga: Akhiri Pekan, IHSG dan Rupiah Melemah

Hal ini dapat membuat berlanjutnya perang dagang antar kedua negara. Selain itu, menurut Hans Kwee, data perekonomian di AS mulai tidak terlalu baik. 

Di antaranya adalah klaim pengangguran mingguan. Saat ini pelaku pasar menanti rillis data PDB kuartal kedua dengan konsensus analis memperkirakan PDB AS turun 35 persen. 

Dari dalam negeri, menurut Hans Kwee, adanya temuan vaksin virus corona (Covid-19) yang sedang diujicobakan di Indonesia memang berpotensi positif.

Namun, ia tetap memperingatkan bagi para pelaku di pasar saham untuk tetap waspada dengan kabar vaksin tersebut. Karena belum diketahui keampuhannya.

"Pelaku pasar dalam negeri perlu hati-hati dengan sentimen positif vaksin karena masih butuh waktu untuk memastikan suksesnya vaksin tersebut. Selain itu masih ada potensi gagal pada pengujian fase tiga," katanya.

Baca juga: Akhir Pekan, IHSG Dibuka Pada Zona Merah

Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran adanya kebijakan pengendalian seperti lockdown berakibat membalikkan situasi pemulihan aktivitas bisnis yang telah terlihat selama ini.

Sementara dari luar negeri, ada beberapa sentimen positif yang akan membuka peluang bagi pelaku pasar saham. Seperti kelanjutan stimulus fiskal pemerintah AS menjadi perhatian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com