Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pemda yang Terdampak Covid-19, Pemerintah Pusat Anggarkan Rp 15 Triliun

Kompas.com - 27/07/2020, 10:01 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat menyalurkan dana sebesar Rp 15 triliun kepada daerah-daerah yang terdampak akibat virus corona (Covid-19). Dana tersebut akan ditempatkan di Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penyaluran dana dari pemerintah pusat ini bertujuan untuk memitigasi pendapatan asli daerah (PAD) dan rencana kerja daerah.

"Covid-19 berdampak signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD). yang menggangu keuangan dan rencana kerja daerah. Oleh karena itu, pemerintah pusat memberikan bantuan kepada daerah untuk membantu hal tersebut. Total anggaran itu ada Rp 15 triliun," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7/2020).

Baca juga: Luhut: Tak Ada Pemerintah yang Buat Aturan untuk Membunuh Rakyatnya

Luhut kembali menjelaskan, program dukungan pembiayaan pada pemerintah daerah dan penempatan dana di BPD adalah wujud komitmen pemerintah pusat untuk mendukung kondisi ekonomi yang terdampak Covid-19.

"Sehingga semua lini kita harapkan tidak ada yang tidak dibantu oleh pemerintah," ucapnya.

Saat ini, ada dua daerah yang dibantu oleh pemerintah pusat, yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat yang masing-masing diwakili Gubernurnya.

"Kita lihat juga bagaimana DKI, bagaimana juga pemerintahan di Jawa Barat, Jawa Timur dan semua yang mengalami penurunan pendapatan asli daerah akibat Covid-19 ini," ujarnya.

Selain fasilitas pinjaman lanjut Luhut, pemerintah pusat juga melakukan penempatan dana di 7 Bank Pembangunan Daerah (BPD) senilai Rp 11,5 triliun.

"Hal ini merupakan program penempatan dana sebelumnya Rp 30 triliun yang ditempatkan di Bank BUMN. Dan sekarang terlihat berjalan sangat baik," ucapnya.

Luhut berharap, dengan adanya penempatan dana di BPD, dapat lebih banyak tersalurkan kepada yang membutuhkan sehingga mempercepat pemulihan ekonomi di daerah.

Baca juga: Luhut: Kalau Waktu Itu Kita Lockdown....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com