Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2020, 13:52 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Orang terkaya di dunia sekaligus CEO Amazon Jeff Bezos mencatatkan peningkatan nilai kekayaan mencapai 13 miliar dollar AS atau sekitar Rp 189 triliun (kurs Rp 14.500) pada pekan lalu.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (27/7/2020) lonjakan jumlah kekayaan dengan nilai yang fantastis tersebut terjadi untuk pertama kalinya sejak Bloomberg Billionaires Index dirilis pada 2012.

Untuk diketahui, lonjakan nilai kekayaan Bezos terjadi akibat harga saham Amazon melejit hingga 7,9 persen, peningkatan tertinggi sejak Desember 2018, seiring dengan meningkatnya optimisme mengenai tren belanja online.

Terbaru, Jeff Bezos memiliki kekayaan bersih mencapai 179 miliar dollar AS atau setara Rp 2.609 triliun. Nilai kekayaan bersih miliader ini melampaui total belanja pemerintah Indonesia yang ditetapkan di APBN 2020 yakni sebesar Rp 2.540,4 triliun.

Baca juga: Salip Warren Buffett, Pengusaha India Ini Jadi Orang Terkaya Ke-5 di Dunia

Sebagai informasi, APBN 2020 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 2.540,4 triliun yang dialokasikan sebesar Rp 1.683,5 triliun untuk belanja pemerintah pusat dan Rp 856,9 triliun untuk transfer daerah dan dana desa.

Kekayaan Jeff Bezos ini juga setara dengan 7 kali total penerimaan negara bukan pajak Indonesia tahun ini, anggaran pendidikan selama 5 tahun berturut-turut, dan 6 kali lipat belanja infrastruktur seluruh kementerian yang ada di Indonesia.

Sebagai informasi, sejak awal tahun, harga saham Amazon telah melesat hingga 73 persen. Tahun ini, secara keseluruhan nilai kekayaan Bezos telah bertambah hingga 74 miliar dollar AS.

Peningkatan tersebut terjadi meski Amerika Serikat tengah mengalami tekanan ekonomi terparah sejah Depresi Besar.

Baca juga: Kekayaannya Naik Rp 74 Triliun, Elon Musk Jadi Orang Terkaya ke-5 Dunia

Nilai kekayaan Bezos saat ini juga melampaui valuasi dari perusahaan raksasa seperti Exxon Mobil, Nike, dan McDonald's.

Raksasa teknologi lainnya juga menikmati lonjakan yang diakibatkan oleh sebagian besar penduduk dunia yang harus melakukan aktivitas di rumah ataupun dorongan berupa stimulus yang diberikan ke pasar oleh otoritas atau bank sentral.

Adapun CEO Facebook Mark Zuckerberg telah menambahkan hampir 15 miliar dollar AS sepanjang tahun, bahkan ketika perusahaan itu berurusan dengan merek-merek yang memboikot iklan di jejaring sosial tersebut.

Kekayaan berkurang karena cerai

Kekayaan Bezos sempat terbagi ketika ia bercerai dengan mantan istrinya, MacKenzie Bezos, pada tahun 2019 sebagai bagian dari penyelesaian perceraian mereka. Seperempat saham Amazon milik Bezos diberikan pada MacKenzie.

Baca juga: Benarkah VOC Belanda Perusahaan Terkaya Sejagat dan Kalahkan Apple?

Kini kekayaan bersih MacKenzie bernilai 59,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 861,1 triliun, menjadikannya sebagai wanita terkaya kedua di dunia.

Andai Bezos memegang saham-saham tersebut, kekayaan bersihnya akan bernilai 240 miliar dollar AS atau sekitar Rp 3.456 triliun pada saat ini.

Meski harga saham Amazon menunjukkan peningkatan dari hari ke hari, tapi perusahaan telah menerima banyak protes dari karyawannya sejak April 2020. Bezos diprotes karena tidak menyediakan protokol kesehatan dan kondisi kerja yang memadai di tengah pandemi.

Merespons itu, Amazon mendorong kembali keyakinan publik bahwa perusahaan telah melakukan perbaikan yang cukup.

Amazon melaporkan dalam laman resminya telah membuat berbagai langkah keamanan, seperti mendistribusikan alat pelindung diri pada para pekerja dan pemeriksaan suhu tubuh.

Tapi lagi-lagi, terlepas dari protes yang dilayangkan karyawan pada perusahaan, bisnis Amazon yang berbasis digitaliasi sangat naik daun di masa pandemi. Ini mendorong peningkatan pundi-pundi kekayaan Bezos dari hari ke hari.

Baca juga: Konsumen Kembali Belanja di Uniqlo, Orang Terkaya Jepang Makin Tajir

(Sumber: KOMPAS.com/Mutia Fauzia, Yohana Uly Artha | Editor: Sakina Setiawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com