Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Hanya 7 Persen Masyarakat yang Pendapatannya Naik di Era New Normal

Kompas.com - 27/07/2020, 18:51 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenius, platform aplikasi perbankan digital milik PT Bank BTPN Tbk dalam surveinya mencatat hanya ada 7 persen masyarakat yang mengaku pendapatannya meningkat selama masa adaptasi kebiasaan baru alias new normal

Digital Banking Business Product Head Bank BTPN Waasi Sumintaradja mengatakan angka ini cukup relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang mengaku pendapatannya telah berkurang ataupun tetap sama selama new normal.

"Untuk jumlah masyarakat yang mengaku pendapatannya berkurang selama new normal ada 44 persen, sedangkan jumlah masyarakat yang mengaku jumlah pendapatannya selama new normal tetap sama itu ada sebesar 49 persen. Artinya memang selama ada wabah pandemi ini banyak masyarakat yang pendapatannya terpukul dan membuat usahanya tidak memiliki pemasukan," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (27/7/2020).

Baca juga: Survei: 84 Persen Masyarakat Akui Pendapatan Turun karena Corona

Lebih rinci, Waasi menyebutkan dari jumlah masyarakat yang mengaku pendapatannya berkurang, mereka tetap mencoba melakukan berbagai cara untuk bisa menghasilkan pemasukan baru.

Tercatat ada sebanyak 42 persen yang mencoba membuka usaha kecil, 22 persen mencoba mencari pekerjaan baru, 14 persen yang mengurangi pekerjaan.

"Sementara sisanya, ada 7 persen yang tetap mengelola keuangan lebih baik dan 6 persen yang membuka kembali bisnis yang sempat ditinggalkan atau mencari pekerjaan," jelasnya.

Sementara itu, kegiatan selama new normal yang dilakukan oleh masyarakat yang mengaku pendapatannya berkurang berbeda dengan yang jumlah pendapatannya tetap selama new normal.

Baca juga: Survei: Imbas Corona, Pendapatan Rumah Tangga Turun 76 Persen

Masyarakat yang jumlah pendapatannya selama new normal tetap sama lebih memilih untuk melakukan aktivitas yang lebih efisien seperti membuka usaha kecil, mengurangi pengeluaran, bekerja seperti biasa, menabung lebih banyak dan mengelola keuangan lebih baik.

"Dari sisi aktivitas mengurangi pengeluaran saja berbeda, untuk masyarakat yang mengaku jumlah pendapatannya sama ada sebanyak 18 persen sedangkan jika dibandingkan dengan masyarakat uang mengaku jumlah pendapatannya menurun itu ada 14 persen," katanya.

Sebelumnya perlu diketahui adapun survei ini dilakukan dengan menggunakan metodelogi Online Survey yang dilaksanakan selama bulan Mei hingga Juni 2020 dengan total responden sebanyak 267 digital savy yang memiliki uisa rata-rata berkisar 16 tahun hingga 40 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com