Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Estimasi Restrukturisasi Kredit Disalurkan ke 250.000 Nasabah Tahun Ini

Kompas.com - 27/07/2020, 19:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengestimasi program restrukturisasi kredit nasabah akan mencapai 20 hingga 30 persen dari total kredit yang disalurkan kepada 200.000 - 250.000 nasabah.

Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim mengatakan, restrukturisasi akan mengikuti komposisi kredit bank. Komposisi kredit Bank BCA adalah 70 persen kredit bisnis dan 30 persen kredit konsumer.

"Kalau begitu restrukturisasi ini enggak jauh-jauh berbeda. Kalau dikumpulkan, 70 persennya dari kredit bisnis baik itu korporasi, komersial, maupun UMKM, 30 persen dari konsumer (KPR, KKB, Kartu kredit). Jadi tidak banyak perbedaan," kata Vera dalam konferensi video, Senin (27/7/2020).

Baca juga: BCA Optimistis Kredit Masih Tumbuh 1-2 Persen Tahun Ini

Adapun selama Maret - Juni 2020, Bank BCA telah memproses pengajuan restrukturisasi kredit sebesar Rp 115 triliun. Total itu merupakan 20 persen dari total portofolio kredit yang berasal dari 118.000 nasabah.

Per tanggal 30 Juni 2020 kemarin, total kredit yang telah direstrukturisasi tercatat sebesar Rp 69,3 triliun atau 12 persen dari total portofolio kredit.

Sementara itu, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan dukungannya apabila program restrukturisasi diperpanjang oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Jahja menilai, perpanjangan program restrukturisasi membuat perbankan lebih mantap menyusun arus keluar masuk uang (cashflow) maupun profitabilitas.

"Kalau untuk perpanjangan tentu kita harapkan sekali agar bank punya cukup waktu untuk berbenah menghitung-hitung kapasitas masing-masinf nasabah. Mana yang di CKPN, mana yang tidak. Saatnya nanti kita kembali ke masa normal, kita sudah siap dengan itu (CKPN)," pungkas Jahja.

Informasi saja, BCA sendiri telah memupuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sekitar Rp 6,5 triliun selama semester I 2020, dengan CKPN tertinggi pada kuartal II 2020 mencapai 5,6 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com