JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot stagnan.
Mengutip data Bloomberg Selasa (28/7/2020) rupiah ditutup pada level Rp 14.535 per dollar AS atau sama dengan penutupan sebelumnya. Sepanjang hari rupiah semapt menguat pada level 14.455 pada pembukaan pagi tadi.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penutupan rupiah yang menunjukkan angka stagnan ini terdorong oleh beberapa sentimen.
Baca juga: Rupiah Pagi Menguat ke Kisaran Rp 14.400 Per Dollar AS, IHSG Lanjutkan Kenaikan
Sentimen positif muncul dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Moderna, yang mengumumkan vaksin Covid-19 siap digunakan akhir tahun ini.
“Dalam uji coba sebelumnya, vaksin yang diberi nama mRNA-1273 mampu meningkatkan antibodi relawan ke level lebih tinggi ketimbang pasien yang sembuh dari serangan virus corona.
Jika uji coba tahap III sukses, terbukti vaksin aman dan efektif, maka tinggal menunggu restu dari otoritas kesehatan,” kata Ibrahim.
Selanjutnya, sentimen pergerakan rupiah hari ini terdorong oleh rencana rencana Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan menggelar rapat bulanan untuk menentukan suku bunga acuan.
Diproyeksikan, probabilitas Federal Funds Rate akan bertahan pada 0 sampai dengan 0,25 persen atau tidak ada ruang sama sekali untuk perubahan.
Selain itu, Federal Reserve juga getol menggelontorkan uang ke pasar dengan membeli obligasi, baik yang diterbitkan pemerintah maupun korporasi. Tingginya permintaan membuat harga obligasi di AS naik.
Dari sisi domestik, pemulihan ekonomi nasional sangat tergantung pada penanganan pandemi Ccovid-19 dan aktifitas ekonomi di semester II.
Apabila penanganan tersebut efektif dan berjalan seiring dengan pembukaan aktivitas ekonomi, maka ekonomi bisa pulih pada kuartal ke-3 dengan pertumbuhan positif antara 0,4 persen sampai dengan 1 persen. Sementara di kuartal ke-4 akan akselerasi antara 2 persen sampai dengan 3 persen.
“Kalau skenario ini bisa dijalankan maka ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun ini akan tetap berada di zona positif dan ketakutan pasar bahwa Indonesia akan menuju jurang resesi akan sirna dengan sendirinya, karena fundamental Indonesia saat ini masih cukup stabil dibandingkan fundamental masa orde baru yaitu 1998,” jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.