JAKARTA, KOMPAS.com - Tanoto Foundation kembali menegaskan tak menerima dana hibah dari Kemendikbud dalam program Program Organisasi Penggerak (POP).
Direktur Komunikasi Tanoto Foundation, Haviez Gautama menyatakan pihaknya mengalokasikan dana hingga Rp 50 miliar untuk mendukung POP yang dijalankan Kemendikbud.
"Salah satu misi Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah melalui POP Kemendikbud adalah mendorong percepatan peringkat global pendidikan Indonesia,” kata Haviez dalam keterangan resminya,Selasa (28/7/2020).
Baca juga: Milenial Tanoto Bersaudara Masuk Daftar Pahlawan Filantropi
Sementara itu Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Ari Widowati menambahkan, dalam proses pendaftaran organisasi penggerak, Tanoto Foundation memasukkan pilihan pendanaan secara mandiri.
Dari pilihan tersebut, pihaknya tidak menerima bantuan dana dari pemerintah dalam menjalankan program.
Ari juga menjelaskan bahwa sejak 16 April 2020, mereka juga tidak ada komunikasi dengan Kemendikbud, kecuali melalui platform tanya jawab POP. Selain itu, mereka dihubungi secara blind review oleh evaluator, di mana pewawancara tidak mengetahui asal organisasi.
“Semua dilakukan dengan prosedur yang ketat,” kata Ari.
Sebagaimana diketahui, Kemendikbud menjalankan program POP guna memberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru penggerak demi meningkatkan kualitas dan kemampuan peserta didik.
Selain murni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terdapat skema pembiayaan mandiri dan dana pendamping (matching fund).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.