JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 dinilai jadi momentum yang tepat untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan pandemi, memicu masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan keuangan.
Di sisi lain, saat ini sebagian besar orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, serta mengurangi sebisa mungkin kontak fisik dengan orang lain. Alhasil, banyak transaksi dilakukan secara online, baik itu belanja lewat e-commerce atau pembayaran lewat dompet digital.
"Pada sektor keuangan, pemanfataatan teknologi informasi menjadi senjata andalan saat ini untuk optimalkan potensi pasar keuangan di Indonesia yang begitu besar," ujar Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sondang Martha Samosir, dalam diskusi online, Selasa (28/7/2020).
Baca juga: Jaga Sektor Keuangan, Ekonom Sebut Peran OJK Masih Diperlukan
Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) 2019 yang dilakukan OJK memang menunjukkan, inklusi keuangan Indonesia sudah mencapai 76,19 persen, melampaui target pemerintah yang sebesar 75 persen di 2019. Kendati demikian, literasi keuangan masih sangat rendah yakni hanya 38,03 persen.
Sementara, pada tingkat inklusi keuangan yang cukup tinggi itu, ada jarak antara perbankan dengan sektor keuangan non bank (IKNB).
Inklusi perbankan sangat tinggi mencapai 73,88 persen, jauh diatas perasuransian yang sebesar 6,18 persen, pegadaian 12,38 persen, bahkan pasar modal yang hanya 1,55 persen.
"Hasil survei juga menunjukkan tingkat penggunaan layanan keuangan berbasis internet baru mencapai 31,26 persen, di mana sebagian besar penggunaan layanan, terkait pembayaran tagihan dan pinjaman online," ungkap Sondang.
Oleh sebab itu, perlu upaya untuk terus mendorong inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Terutama pada masa pandemi saat ini, menjadi momentum yang tepat untuk dorong inklusi keuangan ke arah digital.
Salah satunya, literasi keuangan dilakukan oleh OJK adalah dengan membuat materi pembelajaran untuk pendidikan formal maupun non formal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.