Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Pandemi, 15,9 Ton Kopi Kerinci Diekspor ke Belgia

Kompas.com - 29/07/2020, 05:31 WIB
Suwandi,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Kualitas dan konsistensi Koperasi Koerintji Barokah inilah yang membuat mereka bertahan di masa pandemi. Meskipun harga kopi mengalami penurunan pemesanan dan petani tetap mendapatkan penghasilan.

Peluang ekspor kopi Kerinci juga didukung dengan adanya sertifikat indikasi Geografis Kopi Arabika Sumatera Koerintji. Sertifikat Indikasi Geografis ini membantu menjamin keaslian produk sehingga meningkatkan kepercayaan pembeli terutama yang berasal dari luar negeri.

Koperasi Koerintji Barokah akan mengirimkan sebanyak 290 karung kopi (15,9 ton) Arabika Spesialti dalam 5 varian proses ke ‘Sucafina Specialty’, perusahaan kopi berbasis di Antwerp, Belgia, yang menghubungkan kopi berkualitas dari organisasi petani dengan roaster di kawasan Asia Pasifik, Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Pendapatan PLN Tumbuh Tipis

Meskipun ekspor kali ini merupakan ekspor perdana yang dilakukan secara mandiri oleh Koperasi Koerintji Barokah, namun Koperasi ini telah berhasil menjual kopinya ke pasar internasional sejak 2017 yaitu sebanyak tiga kali ke Belgia, serta ke Amerika Serikat dan Hong Kong.

Di tahun ini, Triyono mengatakan selain ke Belgia, Koperasi Koerintji Barokah juga akan mengekspor kopinya ke Australia di bulan Agustus nanti.

"Alhamdulilah, dengan kerja sama semua pihak akhirnya Pelabuhan Talang Duku dapat melakukan direct call," kata Kepala Karantina Pertanian Jambi, Guntur.

 

Menurut Guntur, komoditas ekspor yang dilepas perdana ke benua Eropa ini bernilai Rp 1,4 miliar. Selama ini, ekspor kopi Kerinci dan juga komoditas unggulan ekspor Jambi lainnya dilakukan melalui pelabuhan yang ada di luar Provinsi Jambi.

"Akhirnya, bisa juga kita lakukan ekspor langsung melalui Jambi," ucap Guntur.

Kepala Karantina Pertanian Jambi menuturkan, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk mengawal ekspor pertanian di setiap wilayah kerja karantina pertanian, maka pihaknya melakukan upaya koordinasi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha juga petani.

Baca juga: 6 Kantor BUMN Terpapar Corona, Stafsus Erick Thohir Sebut Data Dinkes DKI Salah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com