Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pandemi Covid-19 Picu Masyarakat untuk Bertransaksi Digital

Kompas.com - 29/07/2020, 13:00 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tak bisa dimungkiri, pandemi Covid-19 telah mengubah cara hidup masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Salah satunya adalah lebih memilih metode pembayaran secara digital.

Selama pandemi, terutama di daerah yang berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tren berbelanja online, terutama menggunakan metode pembayaran digital meningkat.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/6/2020), Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan transaksi digital selama PSBB bulan April 2020 mencapai 64, 48 persen secara tahunan. Lalu, volume transaksi digital juga tumbuh 37,35 persen secara tahunan.

Merespons fenomena itu, BI berkomitmen mendorong penggunaan Quick Response (QR) Code di berbagai sektor, seperti di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hingga toko tradisional.

Baca juga: Begini Cara Belanja Efektif dan Hemat Saat Pandemi Covid-19

Upaya itu dilakukan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan pembayaran nontunai di sektor retail, khususnya mikro di masa pandemi, agar dapat bertransaksi secara aman.

Meningkatnya transaksi digital di masa pandemi Covid-19 juga memperlihatkan fakta menarik, yaitu tingginya transaksi oleh generasi yang lahir pada 1985 hingga 1995 atau biasa disebut milenial.

Mengutip Kompas.com Rabu (12/2/2020), Research Director Customer Experience Ipsos Indonesia Olivia Samosir mengatakan, tingginya angka milenial dalam menggunakan dompet digital karena produktivitas generasi ini jauh lebih tinggi daripada generasi lain.

Perilaku berbelanja milenial ini pun dapat dipahami mengingat berbagai macam uang atau dompet digital gencar menawarkan promo, diskon, hingga cashback di berbagai merchant, seperti toko retail pakaian hingga makanan.

Baca juga: Ini Berbagai Upaya ShopeePay Pulihkan UMKM Terdampak Pandemi Covid-19

Lebih lanjut, hasil riset Ipsos juga menunjukkan, 71 persen milenial yang menggunakan dompet digital awalnya tergiur berbagai promo atau hadiah.

Walau demikian, lanjut Olivia, seiring bertambahnya waktu, kenyamanan juga menjadi alasan utama dan menggeser alasan promo.

Hal ini pun dapat dimengerti mengingat penggunaan dompet digital kini dilakukan melalui ponsel pintar. Melalui ponsel pintar, transaksi baik online maupun offline pun dapat dilakukan.

Selain itu, Dikutip dari Kontan.co.id, Senin (13/7/2020), Boston Consulting Group menyebut, pandemi Covid-19 diperkirakan mendorong lebih banyak rumah tangga di Asia Tenggara menerapkan transaksi digital.

Baca juga: Hindari Kemungkinan Terburuk, Atur Keuangan Mutlak Dilakukan Saat New Normal

Penuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi digital

Melihat fenomena perubahan cara bertransaksi masyarakat tersebut, ShopeePay tidak tinggal diam dan terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi digital.

ShopeePay, fitur layanan uang elektronik yang berada di aplikasi Shopee, dilengkapi fitur yang makin memudahkan masyarakat bertransaksi nontunai, yakni Scan QR Code.

Dengan fitur itu, masyarakat tinggal memindai QR Code, pada menu ‘Bayar’ di ShopeePay, saat bertransaksi kemudian memasukkan nominal yang dibelanjakan.

Halaman:


Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com