BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Xendit

Dorong Ekonomi Digital, Xendit Berupaya Kembangkan Sistem Pembayaran Online

Kompas.com - 29/07/2020, 19:03 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama masa pandemi, banyak orang menghindari transaksi menggunakan uang tunai. Pasalnya, uang menjadi salah satu benda yang sering disentuh banyak orang sehingga dinilai berpotensi menularkan Covid-19.

Sebagai gantinya, orang lebih suka melakukan transaksi memakai kartu dan e-wallet.

Sebenarnya, sebelum ada pandemi pun, sistem transaksi digital sudah jamak dilakukan. Selain lebih praktis, sistem pembayaran digital dinilai lebih aman. Apalagi, bila bertransaksi dengan jumlah besar.

Namun, pandemi membuat penggunaannya semakin masif. Pembayaran digital akhirnya jadi kebutuhan dan gaya hidup. Hal ini mendorong dan menuntut sejumlah penyedia layanan untuk selalu berinovasi.

Baca juga: Cara Upgrade Akun E-Wallet LinkAja, OVO, GoPay, dan DANA

Hal itu juga disadari salah satu penyedia gateway pembayaran di Indonesia, Xendit. Untuk menyediakan sistem pembayaran digital terbaik, perusahaan tersebut berinovasi dengan meluncurkan beberapa produk untuk kemudahan transaksi.

“Xendit mendukung pengembangan startup dan kewirausahaan di Indonesia. Kami percaya bahwa dengan menyediakan sistem pembayaran digital terbaik, kami dapat tumbuh bersama klien (kami) dan membuka peluang untuk menciptakan inovasi dan mendorong ekonomi digital di Indonesia ke tingkat berikutnya," kata Chief Operating Officer (COO) dan pendiri Xendit, Tessa Wijaya.

Xendit pertama kali dibentuk pada 2015. Adapun para co-founders antara lain Chief Executive Officer Moses Lo, COO Tessa Wijaya, Chief Technology Officer Bo Chen, dan Chief Innovation Officer Juan Gonzalez.

Jeda satu tahun setelah didirikan, Xendit mulai beroperasi sebagai payment gateway. Misinya untuk membuat sistem pembayaran di Indonesia menjadi maju seperti negara-negara lain di berbagai belahan dunia.

Baca juga: E-Wallet Dana Sudah Pakai Standar QRIS di Merchant

Seperti diketahui, payment gateway merupakan medium transaksi yang disediakan oleh layanan aplikasi e-commerce atau platform belanja untuk memberi otorisasi pemrosesan kartu kredit maupun pembayaran langsung bagi kliennya dalam aktivitas transaksi online.

Disebutkan oleh Tessa, awal terbentuknya Xendit adalah sebagai bentuk cinta pendiri perusahaan terhadap Indonesia.

“Kami melihat kemajuan sistem pembayaran, teknologi keuangan dan infrastruktur pembayaran digital di negara lain dan merasa bahwa Indonesia punya potensi untuk mengembangkan teknologi dan produk ini,” tambahnya.

Apa yang diupayakan mereka akhirnya mewujud. Saat ini, lebih dari 2.000 pedagang mengandalkan Xendit untuk menciptakan pengalaman pembayaran yang lebih mudah dan sederhana bagi end user.

Baca juga: Ramai soal Kisah Penipuan Transaksi Online di Tengah Pandemi, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Dengan serangkaian produk untuk menerima pembayaran, termasuk akun virtual, kartu kredit dan debit, gerai ritel, e-wallet, Xendit terus mengembangkan, berinovasi, dan membangun apa yang dibutuhkan pelanggan untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka.

Terus berinovasi

Sebagai startup pertama Indonesia yang berhasil lulus dari inkubator bergengsi di Silicon Valley, YCombinator, sejak awal beroperasi sampai sekarang, Xendit berkomitmen untuk terus berinovasi.

Baru-baru ini, perusahaan tersebut meluncurkan dua produk, yaitu Xendit QR Code dan Direct Debit.

Melalui dua produk yang diluncurkan pada April 2020 itu, Xendit mendukung inisiatif Bank Indonesia untuk membuat pembayaran digital Indonesia lebih mulus lagi.

Baca juga: Harapan Seluruh Tempat Wisata di Yogyakarta Pakai Sistem QR Code

Adapun, Xendit QR Code difungsikan sebagai saluran pembayaran tambahan untuk memungkinkan pelanggan membayar dengan mudah dari e-wallets, seperti OVO, Gopay, Dana, LinkAja, ShoppePay, dan aplikasi mobile banking BCA serta CIMB.

Sementara, Direct Debit Xendit memungkinkan pengguna akhir agar dapat membayar transaksi online dengan kartu debit secara mudah hanya dengan otorisasi satu kali saja.

Caranya, konsumen mendaftarkan kartu debit mereka ke pedagang melalui Xendit. Setelah otorisasi satu kali, pedagang dapat menarik dana langsung dari rekening bank pengguna akhir tanpa sistem one time password (OTP).

Infrastruktur pembayaran yang mulus akan mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan. Dok. Xendit Infrastruktur pembayaran yang mulus akan mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan.

Selain dua inovasi tadi, Xendit juga meluncurkan inisiatif lainnya untuk mengakomodasi kebutuhan pelaku bisnis di masa pandemi, yakni Business For Good.

Pada inisiatif tersebut, terdapat dua jenis dukungan keuangan yang disediakan untuk mendukung 200 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), juga bisnis yang memberi sumbangan amal, dan organisasi nirlaba yang dapat bertahan di masa pandemi.

Baca juga: Gandeng Platform Medsos, Kemenkop Percepat UMKM Go Digital

Pertama, pemberian tunjangan atau grant untuk membantu bisnis dan organisasi nirlaba untuk bertransformasi digital sehingga dapat menerima pembayaran lebih mudah dalam beberapa hari kerja.

Xendit juga menghapus biaya transaksi bagi bisnis yang termasuk dalam kategori penerima grant selama satu bulan.

Kedua, Financial Support, yakni dukungan keuangan yang dapat digunakan untuk menutupi biaya operasional, termasuk kebutuhan penggajian karyawan.

Para pengusaha yang memanfaatkan fasilitas tersebut dapat mengembalikan pinjaman begitu mendapatkan penghasilan.

Baca juga: Karyawan Kerja di Rumah, Tokopedia Pastikan Transaksi Online Tetap Berjalan

Xendit juga menyediakan laman khusus mengenai bisnis dan pandemi lewat Covid-19 Resources . Laman ini berisi informasi, inspirasi, dan solusi agar para pelaku bisnis dapat bertahan.

Xendit pun memperpanjang program Refer a Friend yang diperuntukkan bagi pelaku bisnis yang sudah terintegrasi dengan Xendit. Mereka dapat memperkenalkan teman dan bisnis mereka ke Xendit untuk berkesempatan mendapatkan hadiah.

Program ini sejalan dengan semangat berbagi dan kepedulian di Hari Raya Idul Adha mendatang dan berlaku hingga 14 Agustus 2020 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Temukan juga beragam inovasi Xendit lainnya lewat web resmi berikut


Terkini Lainnya

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com