Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem E-IPO dan Indeks IDX Quality 30 Segera Meluncur, Apa Itu ?

Kompas.com - 29/07/2020, 21:07 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) bakal meluncuran Sistem Electronic Indonesia Public Offering (e-IPO) dan indeks baru IDX Quality 30.

Peluncuran tersebut rencananya akan dilakukan pada 10 Agustus mendatang.

e-IPO merupakan bentuk daripada tindak lanjut sari POJK mengenai pelaksanaan kegiatan penawaran umum efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, dan sukuk secara elektronik.

Baca juga: Dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar BEI Naik Tembus Rp 5.885 Triliun

Sistem ini bertujuan untuk menyediakan akses yang mudah dijangkau oleh seluruh investor dan perusahaan efek untuk berpartisipasi dalam proses penawaran umum. Terutama, dalam tahap penyampaian peminatan pada masa book building dan tahap penyampaian pesanan saham pasar perdana pada masa penawaran.

"Sistem e-IPO ini juga ditujukan untuk memperluas partisipasi perusahaan efek sebagai selling agent dalam proses penawaran umum," kata Sekretaris Perusahaan Bursa Efek, Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi Rabu (29/7/2020).

Melalui sistem e-IPO, partisipasi dan penyebaran kepemilikan saham dapat meningkat khususnya bagi para investor ritel pada pasar perdana sehingga mampu mendorong likuiditas perdagangan saham di pasar sekunder.

Sebelum adanya e-IPO, investor yang ingin memesan saham pada pasar perdana hanya bisa melakukannya melalui penjamin pelaksana emisi efek, sindikasi penawaran umum, atau datang ke gerai penawaran umum.

Dengan adanya e-IPO, investor yang ingin membeli saham IPO dapat langsung mengakses situs https://e-ipo.co.id atau melalui partisipan sistem e-IPO yang telah terdaftar.

"Diharapkan investor dapat berpartisipasi dengan mudah dalam seluruh penawaran umum," ujar Yulianto.

Baca juga: Akuisisi Rabobank, BCA Minta Restu Pemegang Saham Kamis Ini

Sistem e-IPO ini mencakup seluruh fase proses penawaran umum, mulai dari penawaran awal (book building), penawaran efek (offering), penjatahan (allotment) dan distribusi efek hasil penawaran umum.

Seluruh perusahaan efek yang memiliki izin penjamin emisi efek atau perantara perdagangan efek dapat mendaftar untuk menjadi partisipan sistem e-IPO.

Adapun prosedur pendaftaran dan ketentuan penggunaan sistem e-IPO bagi partisipan sistem diatur dalam SK Direksi BEI perihal pedoman partisipan sistem dalam menggunakan sistem e-IPO yang akan disediakan oleh BEI.

Dalam penerapan POJK tersebut, akan diberlakukan masa transisi sampai dengan akhir tahun 2020. Selama masa transisi berlangsung, calon perusahaan tercatat sudah dapat menggunakan e-IPO untuk penawaran umum daham, dengan mengecualikan ketentuan terkait dengan alokasi minimum penjatahan terpusat dan penyesuaian alokasi efek.

"Penawaran umum untuk efek bersifat utang, atau sukuk akan diatur kemudian oleh OJK," jelas Yulianto.

Selain e-IPO, BEI juga akan meluncurkan IDX Quality 30 atau 30 saham perusahaan yang secara historis relatif memiliki profitabilitas tinggi, solvabilitas baik, dan pertumbuhan laba stabil dengan likuiditas transaksi yang baik.

Kehadiran Indeks IDX Quality 30 melengkapi indeks faktor yang sebelumnya telah diluncurkan pada 2019, yaitu Indeks IDX Value 30 dan Indeks IDX Growth 30.

Indeks faktor merupakan indeks yang menggunakan variabel tertentu yang secara akademis terbukti dapat memberikan abnormal return.

"Oleh karena itu, Indeks IDX Quality 30 menggunakan variabel-variabel yang dapat menilai kualitas fundamental suatu perusahaan dengan proses seleksi dilakukan atas 80 saham yang merupakan anggota Indeks IDX 80," terang dia.

Dari 80 saham tersebut, disaring variabel-variabel dengan kualitas fundamental yang telah ditentukan, yaitu rasio return on equity (ROE), rasio debt to equity (DER), dan earning variability.

Baca juga: BEI Berusia 28 Tahun, Apa Saja yang Sudah Dilakukan?

Selanjutnya, 30 saham dengan nilai kualitas fundamental tertinggi akan terpilih menjadi konstituen Indeks IDX Quality 30.

Adapun metode penghitungan indeks IDX Quality 30 menggunakan metode Capped Free-Float Market Capitalization Weighted & Quality Factored.

Metode tersebut menggunakan kapitalisasi pasar free float sebagai bobot dan dilakukan penyesuaian menggunakan nilai kualitas fundamental dari masing-masing saham.

Selanjutnya akan dilakukan pembatasan bobot (capping) pada suatu saham dalam indeks paling tinggi yakni 15 persen pada saat evaluasi.

BEI akan melakukan evaluasi berkala atas IDX Quality 30, yaitu evaluasi mayor yang dilakukan pada bulan Januari dan Juli, serta evaluasi minor pada bulan April dan Oktober.

"Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di bulan setelahnya pada hari bursa ketiga," ungkapnya.

Pada evaluasi mayor, akan dilakukan pemilihan saham konstituen indeks untuk periode selanjutnya dan menyesuaikan bobot saham berdasarkan nilai kualitas fundamental.

Selanjutnya, baik pada evaluasi mayor maupun minor, dilakukan penyesuaian bobot akibat adanya perubahan jumlah saham tercatat, penyesuaian rasio free float, dan batasan (cap).

"Selain dapat digunakan oleh investor sebagai panduan untuk berinvestasi, indeks IDX Quality 30 ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai landasan acuan bagi penyusunan produk-produk pasar modal lainnya, seperti reksa dana, ETF, serta produk-produk derivatif lainnya yang dapat menjadi alternatif produk investasi yang menarik bagi investor di pasar modal," tegas dia.

Baca juga: 7 Istilah Pasar Saham Paling Dasar yang Perlu Diketahui (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com