Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Merck Semester I-2020 Melonjak 424 Persen

Kompas.com - 29/07/2020, 22:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Merck Tbk (MERK) membukukan laba bersih sebesar Rp 32,12 miliar sepanjang semester I-2020 atau selama masa pandemi Covid-19. Kinerja ini tumbuh 424,78 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,12 miliar.

Adapun pendapatan perseroan tercatat turun 10,72 persen menjadi Rp 282,84 miliar sepanjang Januari-Juni 2020.

Sementara untuk laba usaha tercatat meningkat 243 persen menjadi Rp 43 miliar di semester I-2020 dibandingkan periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp 13 miliar.

Baca juga: Ada Pandemi Covid-19, Laba Pegadaian Stagnan di Rp 1,5 Triliun

Direktur Utama Merck Evie Yulin mengatakan, peningkatan laba usaha tersebut turut didorong oleh kontribusi dari bisnis Biopharma dan bahan baku farmasi (BBO) yang mencapai Rp 18,7 miliar, naik 256,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Menurut dia, kinerja positif sepanjang Januari-Juni 2020 ini jadi pendorong bagi perseroan untuk bisa bekerja lebih keras, sehingga bisa bertahan menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

“Selain itu, juga untuk bisa mampu tetap bersaing dalam industri yang terus bergerak maju,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Rabu (29/7/2020).

Evie mengatakan, perseroan terus berupaya beradaptasi dan mengantisipasi dampak pandemi demi keberlanjutan bisnis. Ini dilakukan dengan memaksimalkan infrastruktur digital sehingga interaksi dengan customer tetap dilakukan secara virtual.

“Perseroan melakukan antisipasi risiko bisnis hampir di seluruh unit bisnis. Tim manajemen krisis juga diaktifkan untuk mengelola kesiapan keberlanjutan bisnis saat pandemi,” kata dia.

Ia mengaku optimistis, kinerja perseroan akan semakin membaik di semester II-2020 dari segi penjualan maupun laba bersih. Ini seiring perekonomian yang mulai dibuka kembali oleh pemerintah setelah sebelumnya terhalang kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Evie bilang, untuk mencapai kinerja yang lebih baik, perseroan mendorong penjualan produk-produk andalan Merck. Terutama pada bisnis infertilitas atau kesuburan dan onkologi atau kemoterapi bagi pasien kanker.

“Setelah off beberapa bulan (pasien) akan datang untuk treatment, apalgi untuk kemoterapi juga harus segera,” katanya.

Selain itu, penjualan produk-produk Merck dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga akan menopang kinerja perseroan kedepanya. Evie bilang, beberapa produk Merck telah diperpanjang partispasinya dalam JKN hingga Desember 2020.

"Sebab kontribusi bisnis kami itu sekitar 20 persen berasal dari JKN,” pungkasnya.

Baca juga: Laba Bersih BCA Turun 4,8 Persen di Semester I 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com