JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendukung pembukaan kembali pariwisata di Banyuwangi, Jawa Timur pada era adaptasi kebiasaan baru (new normal) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada.
"Kenapa Banyuwangi ini bagus, karena menurut saya, Pak Anas selaku Bupati Banyuwangi ini mampu melakukan kolaborasi dan tidak bekerja sendiri-sendiri, sehingga lebih efisien. Ekonomi dan Covid-19 itu saling berkaitan. Kalau penanganan Covid-19 bagus, maka ekonomi itu baik juga," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (30/7/2020).
Kenapa dipilih Banyuwangi sebagai daerah pertama yang bersiap membuka wisatanya? Luhut beralasan Banyuwangi memiliki jumlah pasien sembuh dari virus corona (Covid-19) yang mencapai 80 persen.
Baca juga: Luhut Ingin Pejabat BUMN yang Tidak Terapkan TKDN Diganti
"Kita lihat bahwa di sini (Banyuwangi) Covid-19 itu yang positif ada 55 orang dari jumlah penduduk 1,7 juta dan 44 orang sudah sembuh. Jadi angka recoverynya yang sangat baik, lebih hampir 80 persen ke tingkat penyembuhan atau lebih. Mortality rate itu juga sangat rendah yaitu dua orang. Informasi ini penting untuk investor dan wisatawan yang akan datang nantinya," katanya.
Seperti diketahui, Banyuwangi kini tengah mempersiapkan diri sebagai tuan rumah untuk ajang World Surf League (WSL) yang rencananya diselenggarakan Juli 2021.
Pantai Plengkung atau yang lebih dikenal dengan nama G-land adalah pantai yang terletak di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi yang akan dijadikan sebagai lokasi WSL Tahun 2021.
"Nantinya kita juga mau dukung G-land karena untuk WSL di Juli tahun depan. Kita masih ada waktu sekitar satu tahun untuk mempersiapkan itu dan kita berharap pada waktu itu Covid-19 sudah lebih berkurang sehingga lebih banyak orang yang datang ke Indonesia," ujarnya.
Selain melaksanakan protokol kesehatan, ia juga mengingatkan untuk tidak berkerumun di tempat umum dan menghargai usaha pencegahan penyebaran pandemi ini.
"Di Jakarta itu, demonstrasi mereka tahu nggak itu dampaknya mereka bisa bikin klaster baru. Cobalah untuk menahan diri dahulu karena kita juga sama-sama menahan diri untuk tidak keluar rumah," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.