Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Lelang Aset Properti Murah, dari Rumah hingga Pabrik

Kompas.com - 30/07/2020, 16:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar investor gathering untuk menawarkan aset properti dengan harga murah.

Perseroan menyatakan, langkah ini dilakukan untuk membantu investor dan pelaku usaha menginvestasikan dananya untuk aset yang tepat.

Acara tersebut mempertemukan kurang lebih ratusan investor di seluruh Indonesia, baik dari developer, agen penjualan properti, investor properti dan lain sebagainya untuk menambah portofolio asetnya dalam bentuk properti yang nilai berpotensi tumbuh.

Baca juga: BTN Bidik Karyawan di Kawasan Industri Jadi Nasabah KPR

BTN memberikan peluang bagi para investor untuk membeli ataupun mengelola aset-aset dari Bank BTN menjadi aset yang produktif dan bermanfaat serta dapat mendukung program pemerintah menggerakkan perekonomian nasional,” kata Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury dalam keterangan tertulis, Kamis (30/7/2020).

Pahal menjelaskan, dalam acara ini, perseroan menggalang penjualan aset debitur yang tidak berkinerja baik.

Ini sekaligus sebagai strategi mendorong pemulihan aset korporasi yang tidak produktif menjadi aset yang produktif dan menghasilkan laba, baik ke BTN maupun investor baru.

“Aset tersebut berupa tanah, resort/kondotel, perkantoran, apartemen, gudang, perumahan, hingga pabrik yang dapat dikelola atau dijual kembali oleh para investor, harga yang kami tawarkan ke investor sangat miring, karena hanya harga pokok dengan bunga yang bisa dinegosiasikan atau negotiable sehingga menarik untuk investor,” terang Pahala.

Baca juga: Ekspansi Kredit, BTN Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun

Adapun Direktur Remedial and Wholesale Risk BTN Elisabeth Novie Riswanti menjelaskan, setidaknya ada 1.831 aset dengan nilai total sekitar Rp 6,06 triliun yang ditawarkan BTN, baik berupa proyek perumahan, proyek apartemen, rumah, kost atau kontrakan, perkantoran, unit apartemen, pabrik, ruko, hingga gudang yang tersebar di Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.

“Kami memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon investor agar mereka bisa menghitung nilai investasi, kemungkinan keuntungan yang mereka terima dalam jangka panjang sehingga ke depan mereka dapat memproyeksikan imbal hasil investasi atau return of investment mereka,” jelas Novie.

 

Novie optimistis, proyek perumahan masih prospektif mengingat tingginya backlog perumahan dan kebutuhan rumah yang masih tinggi.

“Lokasi akan menjadi pertimbangan utama, selain faktor kelengkapan dokumen, namun demikian investor yang tertarik akan dilakukan due diligence untuk mengkonfirmasi potensi dan prospek dari aset yang kami jual atau lelang,” kata Novie.

Untuk mendapatkan aset tersebut, investor cukup mengajukan form minat, dan petugas dari BTN akan memproses lebih lanjut para investor untuk ikut serta dalam lelang dan proses due diligence.

Baca juga: Meski Terdampak Pandemi, BTN Yakin Bisnis Tetap Melaju

“Proses dan mekanisme lelang, maupun mekanisme lain untuk pengambilalihan aset tersebut kami lakukan sesuai ketentuan lelang atau peraturan perundangan yang berlaku agar memenuhi aspek legalitas,” kata Novie.

BTN mematok target penjualan aset sebesar Rp 1 triliun yang terdiri dari Rp 800 miliar dari penjualan aset seperti perkantoran, pabrik, gudang, proyek apartemen dan proyek perumahan dan Rp 200 miliar dari penjualan aset perumahan, atau unit apartemen.

“Penjualan dan pelelangan aset merupakan strategi yang cukup efektif dalam recovery aset BTN yang tahun ini kami harapkan bisa menembus Rp 3 triliun, dan acara ini akan rutin kami agendakan,” ungkap Novie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com