Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Syariah: Penyaluran KUR Sektor Nonproduksi Akan Semakin Mudah

Kompas.com - 30/07/2020, 21:33 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BRIsyariah Tbk menilai kebijakan pemerintah menghapus pembatasan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor nonproduksi, akan semakin mempermudah dan memacu penyaluran pembiayaan, guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Corporate Secretary PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), Mulyatno Rachmanto mengatakan BRI Syariah sebagai bank syariah penyalur KUR menyambut baik dan mendukung keputusan pemerintah terkait penghapusan pembatasan KUR ke sektor nonproduksi.

"Kebijakan itu (penghapusan pembatasan penyaluran KUR ke sektor nonproduksi) akan semakin mempermudah penyaluran dan memacu pembiayaan. Sebagai bank syariah penyalur KUR, tentunya kami akan mematuhi kebijakan dan keputusan dari Pemerintah," ujarnya mengutip dari siaran pers, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: Penempatan Pekerja Migran Dibuka Lagi, RI Bisa Kantongi Devisa Rp 3,8 T

Belum lama ini, BRIsyariah telah mendapat tambahan kuota KUR dari pemerintah sebesar Rp 1,5 triliun pada 2020. Penambahan tersebut tidak lepas dari tercapainya target penyaluran KUR oleh BRIsyariah pada pertengahan tahun 2020.

Dari bulan Januari hingga Juni 2020, BRIsyariah sudah menyalurkan KUR sebesar Rp 2,8 triliun atau mencapai 94 persen dari target semula. Dari jumlah itu, sebesar Rp 981,1 miliar atau 35,5 persen, disalurkan ke sektor non-produksi dan Rp 1,78 triliun atau 64,5 persen dari total penyaluran KUR disalurkan ke sektor produksi.

Di tengah penerapan new normal, BRIsyariah optimistis dapat mencapai target baru tersebut. Untuk menjaga kinerja bisnis, termasuk target penyaluran KUR pada tahun ini, BRIsyariah berkomitmen untuk melanjutkan transformasi digital dan kultur perusahaan.

“Kami optimistis dapat memenuhi target baru penyaluran KUR pada tahun ini. Dengan transformasi digital dan kultur yang kami lakukan, kami yakin bisa mencapai target sembari tetap berpegangan pada administrasi yang baik,” kata dia.

Baca juga: Erick Thohir Angkat Politikus Gerindra Jadi Komisaris Utama Asabri

BRIsyariah juga akan mengoptimalkan teknologi digital yakni aplikasi-Kurma sebagai langkah transformasi digital dalam proses pembiayaan. Ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja BRIsyariah, mengingat tenaga pemasar pembiayaan dimungkinkan untuk bekerja secara efektif dan efisien di tengah adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi corona.

Melalui transformasi digital dan kultur, BRIsyariah mampu meningkatkan rata-rata produktifitas tenaga pemasar pembiayaan sampai 98 persen.

Baca juga: Menteri Edhy: Saya Tak Punya Bisnis Perikanan, Saya Kerja untuk NKRI

Dalam menyalurkan KUR, lanjut Mulyatno, BRIsyariah menyasar pada sektor produktif yang tetap dibutuhkan di masa pandemi antara lain pangan, pertanian, peternakan, alat kesehatan, dan obat-obatan.

Ke depan, BRIsyariah akan meningkatkan penyaluran KUR ke sektor nonproduksi, seiring adanya kebijakan dari Pemerintah terkait hal tersebut.

Baca juga: Datang Terlambat, Erick Thohir: Tugas Saya Mulai Kebanyakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com