Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Corona, Ekonomi Thailand Diprediksi Minus 8,5 Persen di 2020

Kompas.com - 31/07/2020, 08:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

BANGKOK, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Thailand diprediksi terkontraksi atau minus 8,5 persen sepanjang tahun 2020.

Angka ini lebih buruk dari yang sebelumnya diestimasikan dan menjadikan Thailand negara di Asia dengan penurunan pertumbuhan ekonomi terbesar tahun ini.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (31/7/2020), angka tersebut merupakan proyeksi teranyar yang dirilis Kementerian Keuangan Thailand. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Thailand diprediksi mencapai 2,4 persen tahun ini.

Baca juga: Ekspor Thailand Anjlok 22,5 Persen, Terendah Sejak 2009

Adapun bank sentral Thailand memprediksi pertumbuhan ekonomi bakal minus 8,1 persen sepanjang tahun 2020.

Pagebluk virus corona telah mendorong perekonomian Thailand, yang sangat bergantung pada ekspor dan pariwisata, mengalami krisis terburuk. Untuk menjaga perekonomian agar tak merosot lebih dalam, sejumlah stimulus digelontorkan.

Pemerintah Thailand mengucurkan stimus fiskal sebesar 1,9 triliun baht atau 60 miliar dollar AS, setara sekira Rp 875,7 triliun (kurs Rp 14.595 per dollar AS). Suku bunga acuan pun diturunkan ke rekor terendah.

Kementerian Keuangan Thailand memberi sinyal bahwa kondisi terburuk akan segera berakhir. Menurut Lavaron Sangsnit, direktur jenderal badan kebijakan fiskal Thailand menuturkan, kontraksi ekonomi pada semester II 2020 diperkirakan akan mereda.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Berkurang, Thailand Bakal Izinkan Konser hingga Taman Hiburan

Sangsnit pun memproyeksikan Thailand akan membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 4 hingga 5 persen pada tahun 2021 mendatang.

Pemerintah Thailand memproyeksikan volume ekspor akan merosot 27,8 persen pada tahun 2020. Adapun nilai ekspor akan minus 11 persen sepanjang tahun ini.

Adapun meski Thailand belum mendeteksi kasus baru virus corona dari transmisi lokal dalam dua bulan terakhir, namun gelombang kedua virus corona di sejumlah negara membuat Negeri Gajah Putih itu kesulitan membuka perbatasan.

Halaman:
Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com