KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta petani harus bergerak cepat dan tidak membiarkan kondisi serangan hama tikus pada tanaman padi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur meluas dan berlarut-larut.
Sebagai informasi, akibat serangan hama tersebut, petani di Jombang terancam gagal panen dan membuat biaya operasionalnya membengkak.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi di Jombang. Oleh karenanya petani yang lahannya terserang hama tikus harus segera mengurus asuransi,” tutur SYL, Kamis (30/07/2020).
Sedangkan bagi petani yang sudah mengikuti asuransi, SYL meminta harus segera klaim agar bisa kembali siap menanam.
Baca juga: Bukti Nyata Asuransi Petani, 6 Poktan di Bone Gagal Panen dapat Ganti Rugi
"Bagi petani yang lain, kami imbau mengikuti asuransi untuk meminimalisir kerugian," imbuh SYL seperti dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sarwo Edhy mengimbau petani untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar mengambil langkah mengendalikan hama tikus.
“Hal ini harus dikoordinasikan terlebih dahulu ke pihak terkait agar hama tikus bisa dikendalikan terlebih dahulu dan petani bisa kembali tanam,” tutur Sarwo Edhy.
Selanjutnya, menurut dia, langkah kedua yang bisa ditempuh adalah mengasuransikan lahan pertanian sebaga antisipasi agar petani tidak mengalami kerugian saat ada ancaman di lahan pertanian.
Baca juga: Kementan Apresiasi Distanbun Jateng Tanggung Asuransi Petani Miskin
Adapun ancaman yang dimaksud Edhy yakni hama wereng coklat, atau dampak dari cuaca ekstrim seperti kekeringan atau banjir akibat curah hujan yang tinggi, atau bisa juga akibat longsor atau banjir akibat tanggul sungai yang jebol.
Menurut Sarwo Edhy, hal tersebut bisa di-cover oleh asuransi sehingga petani bisa beraktivitas dengan tenang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan