Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Grand Smesco Hills Mangkrak, Teten Inginkan Hal Ini

Kompas.com - 01/08/2020, 17:23 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki mangatakan, pihaknya akan melakukan pembenahan manajemen Grand Smesco Hills, untuk dijadikan tempat pelatihan model bisnis.

“Manajemen mau kita benahi. Saya memiliki ide-ide, untuk dikembangkan menjadi tempat pelatihan desain model bisnis, yang bisa menghidupi masyarakat sekitar,” ujarnya mengutip siaran resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/8/2020).

Teten ingin memanfaatkan potensi-potensi yang ada di daerah Grand Smesco Hills, seperti pertanian sayuran, buah-buahan dan pariwisata. Untuk itu, pihaknya mengundang pengelola wisata, agar bersinergi dalam bekerjasama untuk memanfaatkan potensi daerah dan UMKM bergerak.

“Kita sudah analisis, bahwa pertanian disini tidak mengambil keuntungan. Kita lagi mencoba mensinergikan dengan pariwisata,” katanya.

Baca juga: Teten: Sertifikat Merek Bikin Pelaku Usaha Semakin Percaya Diri ...

Teten saat meninjau Grand Smesco Hills di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat itu,  menyayangkan belum optimalnya pemanfaatan di area tersebut. Padahal area itu cukup luas dengan memiliki luas sebesar 12 hektar.

Dia pun menargetkan, Oktober 2020 harus sudah ada konsep pengembangan pusat pelatihan di Grand Smesco Hills.

“Sebelumnya belum dimanfaatkan optimal, lihat saja mangkrak begini. Sayang, biaya perawatan mahal dan ini dicoba untuk dioptimumkan, paling tidak untuk menutup cost dan mendesain konsep baru UMKM karena KemenKopUKM masuk ke semua sektor. Kita lebih ke pengembangan model bisnisnya dan rencanaya oktober harus ada konsep model bisnis pengembangan pusat latihan,” sebutnya.

Sementara itu, Dirut Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata mengatakan, pihaknya akan mengembangkan Grand Smesco Hills sebagai pusat pendidikan dan latihan (pusdiklat) Loka Hejo yang akan digelar setiap triwulan.

Dia menjelaskan, dalam pelatihan nanti akan meliputi 3 aspek, yaitu lokatani, lokasaji dan lokaseni. Hal tersebut menurut Leo, dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan aset KemenKopUKM.

“Ini untuk reaktivasi dan penggunaan maksimal asset, kita ingin membuat pelatihan yang kita namakan loka hejo. Acara ini triwulan yang meliputi 3 aspek, yaitu lokatani, lokasaji dan lokaseni, masing-masing akan fokus terhadap bidangnya,” katanya.

Leo menjelaskan, program tersebut dijalankan dengan harapan, dapat menjadi fasilitator untuk menghadirkan fasilitas maupun program berkelanjutan. Targetnya, kata Leo, ke depan produsen dan konsumen akan bertemu untuk menggerakkan perekonomian rakyat.

“Kita harapkan kita bisa menjadi fasilitator yang baik dengan menghadirkan semua fasilitas dan program yang berkelanjutan. Targetnya ke depan offtaker yang bisa ketemu petani penggarap yang suplainya juga kecil, sehingga mereka tidak terjebak di mata rantai yang membuat mereka sengsara,” katanya.

Baca juga: Menkop Teten: Program PEN Tidak Jauh Beda dengan yang Dijalankan Negara Tetangga

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com