Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 5 Negara yang Masuk Jurang Resesi

Kompas.com - 02/08/2020, 13:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Pada kuartal I tahun 1958, pertumbuhan ekonomi AS minus 10 persen. Sementara itu, rekor terburuk perekonomian AS adalah pada kuartal II tahun 1921.

3. Singapura

Pertumbuhan ekonomi Singapura mengalami kontraksi di kedua kuartal 2020 yang membuatnya resmi mengalami resesi. Pada kuartal I-2020 pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat minus 0,7 persen, kemudian berlanjut minus 12,6 persen di kuartal II-2020.

Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II- 2020 tersebut lebih buruk dari ekspektasi ekonom yang memperkirakan akan berada di kisaran 10,5 persen.

Resesi Singapura dipicu kebijakan circuit breaker untuk mencegah penularan virus corona (covid-19) sehingga menyebabkan permintaan eskternal melemah di tengah perekonomian global yang juga loyo.

Baca juga: Hindari Dampak Buruk Resesi, Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?

Pemerintah Singapura pun memperoyeksikan ekonomi di Negeri Singat tersebut akan mengalami kontraksi sekitar 7 persen hingga 4 persen hingga akhir tahun 2020.

4. Korea Selatan

Negara dengan perekonomian terbesar kempat di Asia ini, turut mengalami pukulan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan menyusur 3,3 persen pad akuartal II-2020, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang terkontraksi 1,3 persen.

Bank of Korea mengatakan, penurunan pertumbuhan ekonomi per kuartal ini menjadi yang paling tajam sejak resesi 1998.

Ekspor yang merupakan kontribusi terbesar ekonomi Korea Selatan merosot hingga 16,6 persen. Investasi konstruksi turun 1,3 persen, investasi dalam bentuk modal merosot 2,9 persen, dan output manufaktur dan jasa masing-masing turun 9 persen dan 1,1 persen.

Satu-satunya kinerja perekonomian yang positif adalah konsumsi swasta yang meningkat 1,4 persen, yang terdorong dengan kebijakan bantuan langsung tunai yang diberikan oleh pemerintah.

5. Hong Kong

Hong Kong kian terperosok ke jurang resesi ekonomi di tengah pandemi virus corona. Negara ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif 9 persen pada kuartal II-2020,

Pada tiga kuartal sebelumnya Hong Kong melaporkan pertumbuhan ekonomi yanng juga negatif, yakni nimus 9,1 persen di kuartal I-2020, minus 3 persen di kuartal IV-2019, dan minus 2,8 persen di kuartal III-2019.

Resesi pada tahun 2019 dipicu oleh demo besar-besaran anti pemerintah yang berlangsung selama beberapa bulan. Aksi protes itu memukul sektor ritel dan pariwisata Hong Kong.

Kemudian ekonomi semakin diperburuk dengan perang dagang AS dan China. Memasuki 2020, pelemahan ekonomi Hong Kong semakin dalam akibat pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com