Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Perusahaan Asing ke Indonesia, BKPM: Sudah Ada yang "Groundbreaking"

Kompas.com - 03/08/2020, 05:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, Indonesia bakal kebanjiran investasi limpahan dari China. Hal tersebut diyakini dapat mendongkrak realisasi investasi pada akhir tahun ini hingga tahun depan.

Juru Bicara BKPM Tina Talisa mengatakan, sejauh ini tujuh perusahaan asing yang sudah memastikan merelokasi pabriknya ke Indonesia. Salah satunya perusahaan asal Taiwan.

“Bahkan sudah melakukan groundbreaking, yaitu Meiloon Technology Indonesia,” kata Tina seperti dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (2/8/2020).

Baca juga: RI Berpotensi Kedatangan 40 Perusahaan Relokasi dari China

Menurut dia, ada 17 perusahaan lainnya yang saat ini sedang dalam tahap fasilitasi yang sudah pada posisi 70 persen-80 persen. Sedangkan 119 perusahaan lainnya berpotensi untuk merelokasi usaha di tanah air.

Nah, untuk mengejar relokasi investasi dari China, BKPM membentuk satuan tugas relokasi investasi yang disebut tim mawar. Terobosan yang dilakukan untuk menarik investor adalah menyiapkan kawasan industri terpadu Batang, Jawa Tengah seluas 4.300 hektar.

Tahap awal akan dibangun 450 hektar (ha). Kawasan ini memiliki keunggulan dari sisi lahan yang dipastikan harganya di bawah 1 juta per meter persegi.

Baca juga: Kejar Target Investasi, Bahlil Sebut Libatkan Tim Mawar

Selain itu, juga konektivitas berupa akses jalan tol yang berjarak hanya 300 meter ke kawasan industri, dryport, rel kereta api, dan pelabuhan.

Tak hanya itu, BKPM juga membantu perizinan investor hasil relokasi tersebut. “Perizinan bagi investor juga dipermudah karena BKPM yang akan mengurus izin dari tingkat pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten,” kata Tina. (Yusuf Imam Santoso)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul BKPM bakal kejar relokasi investasi dari China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com