Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kesalahan Paling Umum yang Sering Dilakukan Investor Pemula, Apa Saja?

Kompas.com - 03/08/2020, 12:04 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Jumlah investor pemula di pasar saham dari hari ke hari terus meningkat. Namun minimnya pengetahuan tentang pasar saham membuat banyak investor newbie ini melakukan berbagai kesalahan sehingga berujung pada kerugian finansial.

Head of Marketing IPOT dari PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan, menjadi investor saham harus diiringi dengan pengetahuan yang mumpuni.

Dengan pengetahuan yang cukup tentunya dapat meminimalkan kondisi kerugian mengingat pergerakan harga saham cenderung volatile.

Baca juga: 7 Istilah Pasar Saham Paling Dasar yang Perlu Diketahui (2)

Nah, agar harapan cuan tidak jadi penyesalan, ada baiknya Anda mengenali tiga kesalahan umum yang kerap dilakukan investor pemula, antara lain :

1. Ingin cepat kaya tanpa belajar

Paramita mengatakan, kesalahan umum yang kerap ditemui pada investor pemula adalah keinginan untuk cepat kaya. Namun sayangnya tidak dibarengi dengan kemauan untuk belajar. Keinginan ini cenderung mengurangi sikap rasional, dengan asal beli saham tanpa pemikiran yang matang.

“Membeli saham tertentu itu juga perlu pertimbangan rasional, yang dalam bahasa dunia saham disebut analisis fundamental dan teknikal. Oleh sebab, meluangkan waktu sejenak untuk mengenal analisis fundamental dan teknikal itu penting,” ucap Paramita kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

Baca juga: 7 Istilah Pasar Saham Paling Dasar yang Perlu Diketahui (2)

2. Emosional dan gampang terpengaruh

Selanjutnya, kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh investor pemula adalah tingkat emosi yang cenderung tidak stabil. Hal ini membuat investor pemula cenderung kurang rasional ketika mengambil keputusan jual-beli saham.

Investor pemula biasanya gampang terpengaruh untuk beli saham tertentu karena perbincangan di group-group WA atau karena rekomendasi-rekomendasi orang lain,” katanya.

Menurut dia, ada banyak investor pemula yang menelan mentah-mentah informasi yang didapatkan. Oleh karena itu, sebaiknya rekomendasi yang muncul sebaiknya dianggap sebagai informasi awal yang perlu dianalisis lebih lanjut.

Baca juga: Simak, 3 Tips Aman Terhindar dari Penipuan Investasi Saham

3. Tidak menggunakan uang dingin

Paramita melanjutkan, kesalahan umum yang cenderung dilakukan oleh investor pemula, yakni tidak menggunakan uang dingin dalam investasi sahamnya. Uang dingin adalah uang yang tidak akan dipergunakan dalam waktu dekat atau uang untuk kebutuhan sehari-hari.

“Karena menggunakan uang yang sebenarnya sudah ada peruntukkannya maka ketika terjadi penurunan harga saham dan uang tersebut harus digunakan maka kerugian itu menjadi nyata,” uajr dia.

Maka dari itu, dengan memulai investasi dari dana yang kecil terlebih dahulu akan mengurangi tingkat kekhawatiran yang berlebihan sebagai seorang pemula.

Baca juga: Investasi Saham, Kinerja Investor Perempuan Lebih Baik daripada Pria?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com