Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sejumlah Faktor yang menyebabkan Bisnis UMKM Merosot Selama Pandemi

Kompas.com - 03/08/2020, 17:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pelaku usaha yang paling terpukul akibat mewabahnya Covid-19 adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Banyak dari mereka yang terpaksa harus gulung tikar lantaran tidak adanya pemasukan untuk memenuhi kebutuhannya alias pemasukannya yang merosot selama pandemi.

Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UI Alfindra Primaldhi membeberkan ada beberapa faktor lain yang membuat para pelaku UMKM kesulitan mendapatkan pemasukan.

"Pertama disebabkan adanya beberapa kesulitan-kesulitan selama proses produksi. Seperti harga bahan baku yang meningkat, bahan baku yang tidak tersedia, pengiriman bahan baku yang lama, proses produksi yang menjadi lama dan banyaknya karyawan yang lebih memilih untuk pulang kampung," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (3/8/2020).

Baca juga: Kadin: Sekitar 30 Juta UMKM Tutup karena Pandemi Covid-19

Alfindra menjelaskan, ada sebanyak 60 persen pelaku UMKM yang mengaku bahwa naiknya harga bahan baku menjadi faktor utamanya.

Lalu ada 18 persen pelaku UMKM yang mengaku bahwa bahan baku tidak tersedia sama sekali.

"Kalaupun bahan baku ada, proses untuk mendapatkannya yang lama, ada sebanyak 12 persen yang mengaku bahwa mereka lama mendapatkan bahan baku. Lalu ada 10 persen yang mengaku kalau proses produksi menjadi lama dan 10 persen lagi yang mengaku bahwa karyawannya lebih memilih untuk pulang kampung," jelasnya.

Lalu faktor yang kedua, adalah banyaknya para pelaku UMKM yang mengalami kesulitan penjualan selama pandemi.

Faktor pendukung yang membuat para pelaku UMKM kesulitan menjual produknya, disebutkan dia, adalah jumlah pelanggan yang berkurang, kesulitan dalam mendapatkan modal usaha, ketidakpastian PSBB berakhir, tidak bisa menerima pelanggan di tempat, pembatasan jam operasional dan masih banyak lainnya.

Kalau dipersentasekan ada sebanyak 73 persen yang mengeluh karena pelanggan berkurang, ada sebanyak 46 persen yang mengeluh karena kesulitan dalam mendapatkan modal usaha.

Kemudian ada sebanyak 40 persen yang mengeluh karena tidak bisa menerima pelanggan di tempat.

"PSBB membuat banyak outlet yang jam operasionalnya dikurangi, apalagi semenjak masyarakat disuruh di rumah aja mereka lebih banyak memilih untuk mengurangi aktivitas di luar sehingga para UMKM ini mau enggak mau harus bergantung pada penjualannya secara online," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Transfer BCA ke GoPay dan Sebaliknya

Cara Transfer BCA ke GoPay dan Sebaliknya

Spend Smart
Cara Beli Tiket Indonesia vs Argentina serta Syarat dan Harganya

Cara Beli Tiket Indonesia vs Argentina serta Syarat dan Harganya

Spend Smart
JK Bilang Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun, yang Benar Rp 902 Triliun

JK Bilang Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun, yang Benar Rp 902 Triliun

Whats New
Erick Thohir: Saya Mutar Lokananta Agak Bergetar

Erick Thohir: Saya Mutar Lokananta Agak Bergetar

Whats New
Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Whats New
PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan

PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan

Whats New
Kemenhub Ungkap Dua Pesawat Asing yang Terparkir Setahun di Bandara Kertajati Milik Prancis

Kemenhub Ungkap Dua Pesawat Asing yang Terparkir Setahun di Bandara Kertajati Milik Prancis

Whats New
PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja hingga 13 Juni 2023, Simak Persyaratannya

PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja hingga 13 Juni 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Syaratnya

Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Syaratnya

Work Smart
Tiga Hari Pemberlakuan Gapeka 2023, KAI Klaim Tekan Keterlambatan Kereta

Tiga Hari Pemberlakuan Gapeka 2023, KAI Klaim Tekan Keterlambatan Kereta

Whats New
Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Whats New
Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Whats New
Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut 'Hustle Culture'

Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut "Hustle Culture"

Whats New
Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Whats New
3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+