Di Tengah Pandemi Covid-19, Penjualan Peralatan Rumah Beko Naik 3 Kali Lipat

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen peralatan elektronik rumah tangga asal Eropa, Beko, melaporkan adanya peningkatan penjualan produk di Indonesia sepanjang semester pertama 2020 mengalami kenaikan.

Hal tersebut seiring dengan lebih banyaknya waktu yang dihabiskan masyarakat selama pandemi Covid-19.

Sales Director PT Beko Appliances Indonesia, Arief Setiawan, mengatakan, pada paruh pertama tahun ini, penjualan peralatan rumah tangga meningkat hingga 3 kali lipat.

Baca juga: Cari Rumah Murah Sitaan Bank BUMN? Cek di Sini

"Seiring dengan kehadiran pandemi, perilaku dan preferensi konsumen dalam melakukan pembelian perangkat rumah tangga juga mengalami perubahan," ujarnya, dalam konferensi pers virtual, Senin (3/8/2020).

Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat memiliki kecenderungan untuk menggunakan peralatan elektronik rumah tangga yang lebih higienis.

Oleh karenanya, dengan teknologi yang dimiliki Beko, Arief menyebutkan, penjualan peralatan rumah tangga dapat meningkat dengan signifikan.

Selain itu, semakin luasnya pasar Beko juga mendongkrak penjualan produk pada paruh pertama tahun ini. Saat ini, Beko telah hadir di 14 provinsi di Indonesia yaitu Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, pandemi Covid-19 menyebabkan porsi penjualan jalur online terhadap penjualan keseluruhan meningkat menjadi 17 persen.

"Kontribusi jalur ritel tradisional pun mengalami peningkatan, dari masa sebelum dan selama pandemi. Masih dominannya penjualan melalui ritel tradisional membuat kami optimis untuk terus melakukan perluasan pasar di kota-kota besar di Indonesia," tuturnya.

Selain itu, temuan dari ResearchAndMarket.com menunjukan, secara global, penjualan perlengkapan rumah tangga dan dapur sepanjang Maret dan April 2020 mengalami peningkatan seiring dengan lebih banyaknya waktu yang dihabiskan masyarakat di rumah, akibat dari kehadiran pandemi Covid-19.