JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2020 mengalami deflasi 0,10 persen secara bulanan (month to month/mtm). Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 1,54 persen.
"Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi kelompok inti yang tetap rendah serta deflasi pada kelompok harga bergejolak (volatile food) dan harga yang diatur pemerintah (administered prices)," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, Selasa (4/8/2020).
Tercatat, inflasi inti pada Juli 2020 sebesar 0,16 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya sebesar 0,02 persen (mtm) akibat kenaikan harga emas.
Baca juga: Terjadi Deflasi 0,10 Persen pada Juli 2020, Ini Penyebabnya
Inflasi inti yang rendah tergambar pada beberapa komoditas seperti gula pasir, kopi bubuk, dan bawang bombay yang masing-masing tercatat deflasi 4,23 persen, 0,36 persen, dan 5,05 persen (mtm).
Sementara itu, inflasi emas tercatat naik dari deflasi 1,18 persen (mtm) menjadi 5,02 persen (mtm) sejalan dengan kenaikan harga emas dunia. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,07 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi Juni 2020 sebesar 2,26 persen (yoy).
"Inflasi inti yang terjaga rendah tidak terlepas dari pengaruh perlambatan permintaan domestik akibat pandemi Covid-19, konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, harga komoditas global di luar emas yang tetap rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga," kata Onny.
Sementara, kelompok volatile food mencatat deflasi 1,19 persen (mtm) pada Juli 2020, menurun dibandingkan perkembangan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,77 persen (mtm).
Deflasi kelompok volatile food terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas pangan seperti aneka bawang, daging ayam ras, dan beras.
Perkembangan ini juga sejalan permintaan domestik yang melambat serta pasokan yang memadai didukung dampak panen, distribusi di berbagai daerah yang terjaga, dan harga komoditas pangan global yang rendah.
"Dengan perkembangan ini, inflasi kelompok volatile food secara tahunan tercatat 0,35 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (yoy)," jelas Onny.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Minus 4,72 Persen di Kuartal II 2020
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.