Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset UI: Gojek Sumbang Rp 104,6 Triliun ke Ekonomi RI pada 2019

Kompas.com - 04/08/2020, 13:27 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gojek melalui 5 layanannya yaitu GoFood, GoPay, GoSend, GoCar dan GoRide disebut telah berkontribusi sebesar Rp 104,6 triliun pada ekonomi Indonesia pada 2019.

Begitu hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), yang disampaikan Wakil Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Paksi C.K Walandouw.

"Meningkatnya angka ini dibantu oleh kenaikan kontribusi mitra, terutama GoFood, dan perluasan ekosistem yang ada," ujar Paksi saat memaparkan hasil riset LD FEB UI, Senin (3/8/2020).

Baca juga: Lelang Rumah Murah di Bekasi, Mulai Rp 133 Juta

Dia menyebut dengan dihitung menggunakan metode pendapatan domestik bruto (PDB), nilai produksi ekosistem digital Gojek setara dengan 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

"Angka tersebut terdiri dari sumbangan langsung dari mitra GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan sumbangan tidak langsung dari UMKM, GoFood, GoPay, GoSend, dan efek multiplier yang digerakkan oleh ekosistem Gojek. Sumbangan ini secara relatif besar bila dibandingkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk beberapa Provinsi di Indonesia," kata dia.

Paksi menambahkan keberadaan Gojek menimbulkan efek domino di sektor lainnya. Ia menyebut, dampak multiplier atau kontribusi tidak langsung keberadaan Gojek pada ekonomi Indonesia pada 2019 mencapai Rp 17,5 Triliun.

Angka ini, kata dia, dihitung dari selisih pendapatan UMKM di luar ekosistem Gojek seperti bengkel yang digunakan mitra pengemudi, atau pedagang pasar yang menjual bahan baku ke mitra GoFood sebelum dan setelah Gojek beroperasi di suatu kota.

Baca juga: Kepala BKPM: Dulu Investasi Pilih-pilih, Sekarang yang Penting Masuk

“Ada sebanyak 86 persen UMKM di luar ekosistem Gojek seperti bengkel dan pedagang pasar yang mengalami peningkatan volume transaksi setelah ada Gojek di kotanya. Hal yang menarik lainnya adalah lebih dari sepertiga UMKM atau sebanyak 33 persen yang mengaku bisa membuka cabang usaha baru setelah ada Gojek di kotanya. Ini artinya keberadaan platform digital di sebuah kota bisa membuat roda ekonomi bergerak semakin cepat,” ucapnya.

Sementara itu, Gojek menyatakan pihaknya ikut membantu para mitra UMKM kuliner dan non-kuliner mendapatkan keterampilan baru. Mulai dari skill berjualan online, pemanfaatan media sosial untuk bisnis dan kreativitas dalam pemasaran.

Gojek juga menyampaikan, mayoritas UMKM berencana tetap bermitra dengan Gojek secara jangka panjang. Gojek menyebut 90 persen mitra UMKM cenderung optimis bisa pulih dan tumbuh kedepannya dengan terus bersama Gojek.

Baca juga: Erick Thohir Angkat Darmin Nasution Jadi Komut Pupuk Indonesia

Gojek menilai riset LD FEB UI mengungkapkan semangat gotong royong yang kuat di ekosistem Gojek dalam bentuk upaya saling membantu di tengah pandemi Covid-19.

Gojek menyebut mayoritas mitra GoFood memberikan bantuan sosial saat pandemi Covid-19, termasuk bantuan ke driver ojek online. Tidak hanya itu, mitra pengemudi juga mendapatkan bantuan dari konsumen, sesama mitra dan dari Gojek.

Riset LD FEB UI dilakukan di beberapa wilayah Indonesia dengan menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka untuk melihat kontribusi Gojek di tahun 2019.

Penentuan responden penelitian dilakukan dengan pencuplikan acak sederhana (simple random sampling) dari mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir.

Sampel penelitian ini mewakili populasi mitra pengemudi GoCar, GoRide, mitra UMKM GoFood dan GoPay, mitra UMKM social seller pengguna GoSend . Sementara untuk UMKM lain di luar ekosistem Gojek terdiri dari bengkel dan pedagang pasar yang berada di wilayah penelitian.

Baca juga: 4 Cara Akses Token Listrik Gratis untuk Agustus 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com