Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dana Rp 30 Triliun dari Sri Mulyani, Kredit Bank Melesat pada Juli 2020

Kompas.com - 04/08/2020, 16:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit bank pada Juli 2020 tumbuh melebihi 2 persen, atau 2,26 persen sementara waktu ini.

Persentase kredit meningkat dari catatan 1,49 persen pada Juni karena tertekan bank BUKU III.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, meningkatnya kredit di atas 2 persen dikontribusi dari dana murah yang ditempatkan pemerintah ke bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebesar Rp 30 triliun.

Baca juga: Siap-siap, Bank BUMN Salurkan Kredit Rp 30 Triliun Dana Pemerintah Pekan Ini

Diketahui, bank-bank pelat merah wajib menyalurkan kredit tiga kali lipat dari deposito yang ditempatkan pemerintah.

"Angka sementara yang kami lihat adalah 2,26 persen. Ini lebih didorong dari dana Rp 30 triliun yang di-leverage tiga kali," kata Wimboh dalam konferensi video, Selasa (4/8/2020).

Wimboh meyakini bahwa kredit bakal terus tumbuh mengingat realisasi penyaluran kredit tiga kali lipat itu baru sekitar Rp 41,1 persen dari target distribusi. Tercatat hingga 27 Juli, realisasi penyaluran mencapai Rp 49,7 triliun atau 165,5 persen terhadap alokasi dana.

Dengan begitu, penyaluran kredit tiga kali lipat yang ditargetkan rampung pada September bisa tercapai sebelum tenggat waktu.

"Juli kita perkirakan ini bottom-nya, dengan asumsi bahwa perbankan akan tetap terus (menyalurkan). Dana pemerintah di bank Himbara di-leverage tiga kali, (realisasi) baru 40 persen, berarti masih ada peningkatan kredit lagi sehingga masih akan bertambah," papar Wimboh.

Baca juga: BTN Restrukturisasi Kredit Rp 36,4 Triliun hingga Akhir Juni 2020

Adapun untuk mencegah terjadinya kredit macet, pihaknya meminta bank untuk segera me-review nasabah yang mendapat keringanan restrukturisasi.

Nasabah yang dianggap mampu tumbuh setelah mendapat keringanan menjadi prioritas untuk disalurkan kredit baru.

"Ini pasti akan mengungkit pertumbuhan kredit. Inilah makanya nasabah mana yang sudah bisa tumbuh, jadi prioritas ditambah kreditnya. Kalau dilakukan bersama-sama, bisa mendorong pertumbuhan. Harus dicoba dan dilakukan," pungkas Wimboh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com