Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelang 5 Seri Sukuk, Pemerintah Raup Rp 11 Triliun

Kompas.com - 04/08/2020, 17:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meraup dana segar senilai Rp 11 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara, pada hari ini, Selasa (4/8/2020).

Ada lima seri sukuk yang di lelang mencakup PN-S (Surat Perbendaharaan Negara-Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk), dengan tujuan memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.

Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk mencapai Rp 39,76 triliun.

Baca juga: Hari Ini Pemerintah Lelang 5 Seri Sukuk, Minat?

Seri PBS027 memiliki penawaran yang tertinggi yakni sebesar Rp 12,62 triliun, dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 2,65 triliun.

Seri ini jatuh tempo pada 15 Mei 2023 tersebut, dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,13 persen.

Kemudian Seri PBS028 mendapatkan penawaran Rp 9,66 triliun, dan total nominal yang dimenangkan sebesar Rp 5.000 triliun.

Seri ini memiliki tenor terpanjang yakni jatuh tempo pada 15 Oktober 2046, dan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 7,71 persen.

Baca juga: Lelang 5 Seri Sukuk, Pemerintah Serap Rp 11 Triliun

Seri PBS026 tercatat mendapatkan penawaran sebanyak Rp 9,51 triliun, dengan nominal yang dimenangkan Rp 2,4 triliun.

Seri ini memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 5,81 persen dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024.

Seri PBS025 memiliki penawaran sebesar Rp 6,43 triliun, namun tidak ada jumlah nominal yang dimenangkan. Adapun jatuh tempo sukuk seri ini pada 15 Mei 2033 dengan kupon sebesar 8,37 persen.

Sementara seri SPN S05022021 menerima penawaran paling rendah yakni Rp 1,51 triliun, dengan nominal yang dimenangkan Rp 950 miliar. Seri ini memiliki tanggal jatuh tempo pada 5 Februari 2021 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,48 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com