Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Indonesia Belum Alami Resesi

Kompas.com - 05/08/2020, 19:35 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II-2020 minus 5,32 persen.

Dengan realisasi tersebut, beberapa pihak menyebutkan, Indonesia sudah masuk ke fase resesi.

Sebab, jika dilihat dari kuartal ke kuartal atau quarter to quarter (QtQ), pertumbuhan ekonomi nasional sudah berada pada level negatif pada dua kuartal berturut-turut.

Baca juga: Resesi Bisa Dicegah, Ini Indikator Ekonomi yang Tunjukkan Perbaikan

Pada kuartal I-2020, jika dilihat secara kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi RI sebesar minus 2,41 persen. Kemudian, pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi nasional minus 4,19 persen secara QtQ.

Dilihat berdasarkan perhitungan tersebut, beberapa pihak menyebutkan Indonesia sudah masuk ke jurang resesi, sebab pertumbuhan ekonomi terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia masih belum memasuki fase resesi.

Menurutnya, sebuah negara baru dapat dikatakan masuk ke fase resesi apabila realisasi pertumbuhan ekonomi secara tahunan atau year on year (yoy) terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

"Biasanya dalam melihat resesi itu, dilihat year on year untuk dua kuartal berturut-turut," katanya, dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).

Baca juga: Ekonom: Belanja Pemerintah Menjadi Kunci Terhindarnya RI dari Resesi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com