JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen. Realisasi pertumbuhan berbagai sektor usaha terkontraksi pada periode April - Juni 2020.
Kendati demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan, di tengah pelemahan pertumbuhan akibat pandemi Covid-19, sektor jasa keuangan masih mampu tumbuh positif.
Sektor jasa keuangan pada kuartal II-2020 masih tumbuh 1,03 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, yakni sebesar 4,49 persen YoY.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi yang Minus, dan Strategi Pemerintah Hadapi Resesi
"Itu menunjukkan kenapa di sektor jasa keuangan secara keseluruhan itu masih tumbuh," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).
Menurutnya, realisasi pertumbuhan sektor jasa keuangan tersebut didorong oleh berbagai kebijakan moneter yang dikeluarkan BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada Juli lalu, BI telah menurunkan suku bunga acuan BI 7-Days Reserve Repo Rate (BI 7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) di level 4 persen dari sebelumnya 4,25 persen.
Selain itu, BI juga mengeluarkan beberapa ketentuan baru terkait Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah dan Valas Bagi Bank Umum Konvensional (BUK), Bank Umum Syariah (BUS), dan Unit Usaha Syariah (UUS).
"Pak Wimboh (OJK) juga ada restrukturisasi kredit sehingga kondisi dari sektor keuangan itu dari KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) kita jaga," ujar Perry.
Lebih lanjut, Perry membeberkan, anjloknya pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 utamanya diakibatkan oleh perekonomian pada periode April dan Mei 2020. Pada periode tersebut, berbagai aktifitas perekonomian ditutup akibat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah.
Oleh karenanya, dengan mulai kembali dibukanya berbagai sektor usaha, Perry berharap roda perekonomian dapat kembali bergerak.
"Mari kita segera kita memulihkan ekonomi," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.