Ketika konsumen mengkhawatirkan keadaan ekonomi, mereka akan memperlambat pengeluaran dan menyimpan/menabung sebisa mungkin. Informasi saja, pertumbuhan ekonomi akan sangat bergantung dari belanja konsumen dengan porsi lebih dari 50 persen.
Karena perlambatan konsumsi inilah perekonomian dapat melambat secara drastis.
Suku bunga tinggi membuat konsumen yang ingin membeli rumah, mobil, dan pembelian besar lainnya menjadi sangat mahal. Perusahaan akhirnya mengurangi pengeluaran dan rencana pertumbuhan usaha karena pembiayaan terlalu tinggi itu.
Deflasi berarti harga produk dan aset turun karena penurunan permintaan yang besar. Ketika permintaan turun, harga pun ikut turun. Orang-orang yang menunda pembelian karena menunggu harga yang lebih rendah menyebabkan spiral aktivitas ekonomi yang lambat.
Dalamgelembung aset, harga barang-barang seperti saham teknologi di era dot-com atau aset lainnya naik dengan cepat karena pembeli percaya bahwa harga akan terus meningkat.
Tapi kemudian gelembung pecah, orang-orang kehilangan apa yang mereka miliki yang menyebabkan ketakutan muncul. Akibatnya, orang dan perusahaan menarik kembali pengeluaran yang akhirnya memberi jalan pada resesi ekonomi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.