Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terancam Resesi, Pemerintah Diminta Rombak Kebijakan Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 06/08/2020, 15:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi


Sementara, Ekonom BCA David Sumual mengatakan, pemerintah perlu mempercepat serapan belanja dan memastikan keefektifannya untuk bisa mendorong pemulihan ekonomi di kuartal selanjutnya.

"Pola spending-nya mungkin perlu lebih ke arah konsumsi. (Kebijakan) yang seperti restrukturisasi atau suntikan likuiditas lewat perbankan dan sebagainya, itu agak perlu waktu memang," ujarnya.

Belanja yang mengarah pada peningkatan konsumsi masyarakat bisa dilakukan dengan skema cash for work atau pencairan secara tunai untuk program padat karya. Juga bisa melalui BLT untuk masyarakat yang rentan miskin dan miskin.

Baca juga: Sri Mulyani: Indonesia Belum Alami Resesi

Ia mencontohkan, seperti India yang memberikan insentif pada masyarakat lewat akun rekening masing-masing, atau Amerika Serikat yang memberikan cek yang hanya dapat dibelanjakan dalam kurun waktu tertentu.

"Sehingga bisa dibelanjakan langsung, karena kan kebutuhan masyarakat bukan hanya makan dan minum saja. bisa juga untuk anak sekolah dan lainnya," kata David.

Menurut dia, skema dari negara lain dalam pemberian BLT bisa menjadi salah satu contoh yang diterapkan oleh pemerintah. Namun, hal itu perlu juga dipastikan pengawasannya dengan ketat agar benar-benar tepat sasaran.

"Jadi perlu percepatan stimulus terutama ke mereka yang berpendapatan menengah ke bawah dan paling berdampak, seperti (yang kerja di) sektor informal dan penggauran. Saat ini kan ada program kartu prakerja, itu juga harus dioptimalkan," pungkasnya.

Baca juga: Apa Sebetulnya Resesi Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com