Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Kris Wiluan, Taipan Indonesia yang Terbelit Kasus di Singapura

Kompas.com - 07/08/2020, 10:22 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Taipan asal Indonesia, Kris Taenar Wiluan, terbelit kasus serius di Singapura. Pengusaha asal Batam ini didakwa 112 tuduhan kasus kecurangan dan perdagangan saham semu (false trading and market rigging transaction).

Kris Taener merupakan pemilik dari kelompok bisnis, Citramas Group dan KS Energy. Citramas Group adalah perusahaan yang berbasis di Batam yang memproduksi aneka pipa dan peralatan penunjang pengeboran migas.

Lebih dari 70 persen produksinya diekspor ke banyak negara. Perusahaan ini diketahui memiliki lebih dari 3.000 karyawan.

Selain migas, perusahaan ini jadi pengembangan infrastruktur yang meliputi kawasan industri, digital park dan terminal feri, bisnis rekreasi termasuk marina, lapangan golf dan resort, studio animasi, dan produksi film.

Baca juga: Bahlil: Singapura Resesi, Tak Pengaruh ke Investasi Indonesia

Sementara KS Group, merupakan perusahaan penyedia jasa pengeboran minyak dan gas bumi lepas pantai yang terdaftar di Bursa Efek Singapura. Forbes memasukkan ayah tiga anak itu dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia pada 2007 hingga 2009.

Kris Wiluan sendiri adalah lulusan London University dengan gelar BSc Honours di bidang Matematika dan Ilmu Komputer.

Melalui KS Energy yang berpusat di Singapura, Kris Wiluan memasok anjungan pengeboran dan menyediakan layanan pendukung industri migas di Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa, hingga Laut Utara.

Dengan jaringan bisnis yang tersebar di banyak negara, ia mengaku berambisi untuk terus berekspansi lebih dalam di industri migas Indonesia.

Baca juga: Manipulasi Saham di Singapura, Kris Wiluan Eks Orang Terkaya RI Terancam Penjara 7 Tahun

Ia juga mengendalikan perusahaan keluarga, Citra Bonang. Dari perusahaan yang bergerak di bidang bumbu masak, Citra Bonang sekarang mengembangkan sayap ke bisnis distribusi suku cadang otomotif dan minyak pelumas.

"Kami diterima sebagai pemasok untuk Exxonmobil, Shell, Total, BP, Chevron, Premier Oil, ConocoPhillips, Aramco, dan berbagai perusahaan di banyak negara," kata Kris Wiluan dalam sebuah wawancara dengan Harian Kompas, 22 Agustus 2013 silam.

Bisnisnya di luar negeri semakin ekspansif lewat Citra Turbindo, anak usaha Citramas yang memproduksi aneka pipa dan selubung untuk pengeboran minyak dan gas.

"Tahun 1987, Citra Turbindo menang tender pengadaan casing untuk LNG Arun. ExxonMobil, waktu itu masih Exxon, tidak yakin kami bisa bikin casing," kata Kris Wiluan.

Baca juga: 5 Orang Paling Tajir di Indonesia Berkat Sawit

"Walau kami menang tender, mereka tidak mau beli dari kami karena dinilai Citra tidak punya teknologi untuk buat pesanan mereka. Mereka maunya impor," tambahnya. 

Banyak perusahaan miliknya berbasis di Batam dan Singapura. Dia dianggap sebagai salah satu pengusaha Indonesia yang sukses di persaingan bisnis global.

"Saya pernah tiga kali nyaris bangkrut gara-gara perusahaan-perusahaan migas tidak mau beli produk kami. Mereka tidak yakin Citra mampu buat produk-produk itu. Ada saja cara mereka mengelak beli dari kami. Seperti hari ini tender, terus ditanya bisa enggak barangnya sampai. Ya, jelas enggak bisa," ucap Kris Wiluan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com