Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bill Gates Donasi Rp 2,17 triliun untuk Distribusi Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin

Kompas.com - 10/08/2020, 11:06 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Pendiri Microsoft yang sekaligus orang terkaya kedua di dunia, Bill Gates, mengucurkan 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,17 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS) kepada Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia.

Dana itu merupakan donasi untuk bisa menghasilkan 100 juta dosis vaksin Covid-19 dengan harga kurang dari 3 dollar AS bagi negara-negara miskin di dunia.

Melansir Forbes, Senin (10/8/2020), melalui Bill & Melinda Gates Foundation, donasi tersebut diberikan lewat Aliansi Vaksin Dunia, GAVI, sebuah organisasi yang menegosiasikan dan mendanai vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca juga: Erick Thohir Enggan Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19, Apa Sebabnya?

Dana tersebut memungkinkan Serum Institute of India untuk memulai produksi vaksin dari mitranya, perusahaan farmasi AstraZeneca dan Novavax. Jika penelitian vaksin di kedua perusahaan tersebut rampung dan disetujui, maka produksi akan segera dilakukan.

AstraZeneca merupakan perusahaan farmasi asal Inggris yang pengembangan vaksinnya diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan menjadi salah satu kandidat terkuat untuk resmi sebagai vaksin Covid-19. Kini vaksinnya yang dikembangkan bersama Universitas Oxford telah memasuki uji klinis tahap 3.

Sementara vaksin Covid-19 yang dikembangkan Novavax, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, baru saja merampungkan uji klinis tahap 1. Hasilnya, menunjukkan vaksin yang tengah dikaji aman dan memunculkan respons kekebalan.

"Terlalu sering kita melihat negara-negara paling rentan tertinggal di belakang antrian dalam hal perawatan, diagnostik, dan vaksin baru. Dengan vaksin Covid-19 kami ingin segalanya berbeda," kata CEO Gavi Seth Berkley.

Gates menyatakan, jika hanya negara-negara terkaya di dunia yang dilindungi, maka perdagangan internasional dan aktivitas ekonomi masyarakat secara keseluruhan akan terus terpukul karena pandemi tetap merajalela di seluruh dunia.

"Kolaborasi baru ini merupakan langkah penting dalam upaya kami untuk mencegah hal tersebut terjadi, membantu memastikan kami untuk memiliki kapasitas produksi tambahan agar mulai memproduksi dosis bagi setiap negara, bukan hanya beberapa orang kaya," kata Berkley.

Baca juga: Bill Gates Minta Vaksin Covid-19 Tidak Didistribusikan dengan Sistem Pasar, Ini Sebabnya

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com