Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT ke-43 Pasar Modal, Dirut BEI Beberkan Capaiannya

Kompas.com - 10/08/2020, 12:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, meskipun kondisi pandemi Covid-19 mempengaruhi kondisi ekonomi secara global, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil naik 30,6 persen pada 7 Agustus 2020, berada pada level 5.143.

"Akibat pendemi Covid-19, terjadi penurunan indeks di level terendah pada 24 Maret 2020, di level 3.937 atau turun -37,5 persen dibanding tahun 2019, tapi pada 7 Agustus kemarin IHSG naik sejk level terendah itu," kata Inarno melalui konferensi virtual memperingati HUT ke-43 Pasar Modal Indonesia, Senin (10/8/2020).

Inarno pun membeberkan pencapain dan program strategis BEI untuk mendukung perkembangan pasar modal di Indonesia.

Baca juga: Dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar BEI Naik Tembus Rp 5.885 Triliun

Inarno menyebutkan, kondisi pandemi Covid-19 bukan menjadi halangan pasar modal untuk bertumbuh. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan pasar modal memfasilitasi 34 perusahaan tercatat baru dan merupakan pencapaian tertinggi di ASEAN selama tiga hari berturut-turut.

"Hari ini PT Sumber Global Energy Tbk resmi tercatat di bursa , sehingga total terdapat 35 perusahaan tercatat baru tahun ini, dan secara keseluruhan terdapat 699 perusahaan tercatat di bursa," ucap dia.

Pencapaian lain, adalah total kenaikan jumlah investor di pasar modal dengan total investor 3,02 juta atau tumbuh 3 kali lipat sejak tahun 2016.

"BEI menyiapkan kebijakan-kebijakan pasar modal untuk tetap berkembang di tengah pandemi," jelasnya.

Adapun kebijakan yang diluncurkan BEI, di antaranya penawaran elektronik (e-IPO), IDX Quality 30 (IDXQ30), IDX Virtual Trading, Eproxy, dan roadmap pengembangan pasar modal syariah.

"Pemerintah, BI dan OJK berkomitmen penuh mendukung pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan untuk tumbuh secar sehat dan berkesinambungan," kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan keberhasilan pasar modal Indonesia perlu diapresiasi. Hal ini mengingat, walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, namun jumlah investor meningkat.

"Kita tidak menduga pandemi dapat mengguncang pasar modal dan ekonomi global, yang mempengaruhi sumber pertumbuhan ekonomi, aktivitas perdagangan dan permintaan. Kita berharap bisa mengembalikan paaar modal seperti sebelum pandemi," jelas Wimboh.

Baca juga: BEI Berusia 28 Tahun, Apa Saja yang Sudah Dilakukan?

Menurut Wimboh, kondisi ini memukul kinerja emiten dan membuat banyak lembaga keuangan dunia merevisi pertumbuhan ekonomi, tidak terkecuali Indonesia.

"Di pasar keuangan daya tahan pasar keuangan benar - benar teruji. Imbal hasil obligasi meningkat, dan IHSG fluktuatif. Kinerja emiten juga terpukul dengan net income emiten mengalmi penurunan 35,86 persen dibanding triwulan I tahun 2019," tegas dia.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengungkapkan, dirinya sempat pesimistis dengan kondisi pasar modal. Namun, pencapaian dan kinerja positif bursa membuat ia optimistis bahwa pasar modal Indonesia masih sanggup bertahan di tengah kondisi sulit.

"Ada kekhawatiran dalam diri saya industri pasar modal, apakah mampu bertahan. Kekhawatiran ini beralasan, karena ketidakpastian yang berkepanjangan mempengaruhi investasi. Tapi itu tidak terjadi, bursa dan otoritas menyiapkan kebijakan dan penyesuaian terbukti dengan 35 IPO saham baru dan penambahan produk (bursa)," kata Joko Widodo.

Baca juga: Meredam Dampak Pandemi Covid-19 di Pasar Modal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com