Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mastercard Punya Strategi Ciptakan Ekonomi Digital Inklusif, Apa Saja?

Kompas.com - 10/08/2020, 15:08 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di masa pandemi Covid-19, pemerintah terus berupaya untuk mendorong terciptanya ekonomi digital yang inklusif dengan melibatkan para pelaku usaha, perusahaan teknologi, dan juga pemangku kepentingan.

Mastercard sebagai salah satu perusahaan teknologi turut mendorong terciptanya ekonomi digital yang inklusif melalui berbagai berbagai inisiatif.

Director and Head of Account Management PT Mastercard Indonesia Arief Kusuma mengatakan, Mastercard memiliki komitmen dan visi untuk menciptakan dunia di luar uang tunai.

 

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Digital Tingkatkan Risiko Kebocoran Data Pribadi

Namun, kesuksesan dunia digital bergantung pada integritas ekosistem pembayaran.

“Kami secara aktif telah bekerja, menciptakan, berinovasi, dan melakukan kolaborasi untuk mengimplementasikan teknologi-teknologi pembayaran yang mudah, tersedia di mana-mana, dan aman untuk semua orang, di mana pun, dan kapan pun,” kata Arief dalam virtual konferensi, Senin (10/8/2020).

Arief memaparkan, bersama dengan para mitra dan konsumen, perusahaan menargetkan penciptaan dunia yang lebih baik dengan sistem pembayaran yang mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan permintaan saat ini.

Di sisi lain, sistem digital tentunya tidak lepas dari pelaku usaha terutama UMKM. Sebagai pemeran utama dalam perputaran ekonomi, UMKM tentunya tidak hanya diarahkan untuk memenuhi standar dalam hal produksi saja, melainkan dalam sistem pembayaran. 

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, Perusahaan Fintech Ini Tawarkan Solusi bagi Pelaku Bisnis

Implemantasi sistem QR Code cukup dinilai penting untuk memudahkan transaksi, terutama transaksi saat kondisi pendemi seperti ini.

QR code adalah sebuah batu loncatan yang penting, baik bagi merchant mikro maupun bagi konsumen berpemasukan rendah. QR memberikan kemudahan di semua tingkatan bisnis, termasuk bisnis kecil,” jelas dia.

Mengingat literasi keuangan yang cenderung masih rendah dan menyulitkan digitalisasi pada UMKM, Mastercard berkomitmen meningkatkan industri bisnis kecil melalui berbagai pendekatan, kemitraan, produk dan solusi yang ditawarkan.

“Mastercard bermitra dengan para penerbit dan mitra digital untuk memberikan pengalaman digital yang mudah dan inovatif bagi para pelaku UKM,” jelas dia.

Adapun beberapa bentuk kemitraan yang mendorong kemajuan UMKM, antara lain Ethoca yang merupakan kolaborasi antara bank penerbit kartu dengan e-commerce merchant.

Baca juga: Mastercard : Indonesia Punya Potensi Besar untuk Ekonomi Digital

Kemitraan ini dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi chargeback, mengembalikan biaya yang tidak penting, dan memungkinkan penerimaan transaksi yang lebih besar.

Selanjutnya ada juga, Automatic Billing Updates (ABU) yang memungkinkan pihak penerbit untuk melakukan perubahan nomor rekening atau pembaruan tanggal kadaluarsa untuk mengurangi penolakan card-not-sent (CNP).

Mastercard juga mengambil peran sebagai investor utama pada putaran pendanaan seri B untuk perusahaan induk fintech Indonesia Digiasia, dengan pendanaan dan bantuan strategis.

Ini dilakukan untuk memperkuat rangkaian layanan keuangannya serta memperluas kesempatan bagi semua orang dan UMKM untuk mengambil bagian dalam ekonomi digital.

Baca juga: Mau Tahu Dampak Kehadiran Ekonomi Digital di Kota-kota Besar Indonesia?

Namun demikian, untuk meningkatkan keamanan transaksi, pembauran sistem Artificial Intelligence (AI) wajib diterapkan. Dalam implementasi kecerdasan buatan ini, Mastercard membaurkan teknologi machine learning, biometric solutions, serta data analytics untuk memperkuat keamanan siber.

Sistem AI juga didukung oleh RiskRecon, sebuah penyedia solusi kecerdasan buatan dan data analytics untuk meningkatkan kapabilitas dan infrastruktur keamanan siber.

“Melalui sebuah kombinasi yang kuat antara kecerdasan buatan dan teknologi canggih berbasis data, RiskRecon dan Mastercard dapat mengakselerasi rangkaian solusi siber, yang dapat mendukung institusi finansial, merchant, dan pemerintah,” ungkap dia.

Di sisi lain, Mastercard juga berpartisipasi dalam program pelatihan untuk merchant, penerbit, dan pengakuisisi, guna membantu mereka memanfaatkan kekuatan dan potensi dari pembayaran digital dengan lebih baik, serta memungkinkan implementasi teknologi ke dalam bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com