Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ciri Milenial Mandiri Finansial, Kamu Masuk yang Mana?

Kompas.com - 10/08/2020, 15:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengatur keuangannya. Bagi generasi milenial yang berusia produktif, memahami cara dasar mengelola uang itu penting. Tujuannya, supaya keuangan sehat, gaji tidak sekadar numpang lewat buat bayar cicilan dan biaya hidup saja tapi juga memiliki masa depan keuangan yang terjamin.

Terlepas dari itu semua, apapun kondisi keuanganmu saat ini, syukurilah. Bersyukurlah meskipun penghasilan belum tinggi. Bersyukurlah selalu dengan apa yang dimiliki dan terus berupaya untuk berbuat lebih.

Sebaliknya, bagi generasi milenial yang sudah mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi dan cenderung berlebih, jangan lupa kelola uangmu dengan baik. Jangan sampai terjebak dalam hidup serba konsumtif dan jadi melarat.

Mengelola uang dengan baik bisa memberikan banyak keuntungan, salah satunya yaitu mandiri finansial. Secara umum mandiri finansial adalah suatu kondisi keuangan dimana kamu memiliki penghasilan sendiri, mampu mengelola uang sendiri, dan tidak lagi bergantung kepada orang lain, seperti orangtua, kerabat atau pasangan.

Lalu, apakah kamu sudah mencapai mandiri secara finansial? Apa saja ciri-ciri milenial yang telah mandiri finansial? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Punya Penghasilan Sendiri

Memiliki penghasilan sendiri menjadi ciri dasar bahwa kamu mandiri finansial. Ada pendapatan yang bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makan, tempat tinggal hingga travelling.

Sementara itu, apabila kondisimu masih bergantung atau menerima bantuan keuangan dari orangtua/kerabat setiap bulannya, maka itu artinya kamu belum termasuk mandiri secara finansial.

Bagi milenial yang saat ini belum punya penghasilan sendiri, jangan menyerah. Kamu harus semangat untuk mencari pekerjaan dan memiliki penghasilan. Kamu harus terus meningkatkan ilmu dan skills. Sembari mencari pekerjaan tetap, kamu dapat menghasilkan uang dengan cara menjadi freelancer.

2. Punya Dana Darurat

Lebih lanjut lagi mandiri finansial juga erat kaitannya dengan bagaimana cara kamu mengelola uang. Miliki dana darurat yang cukup menjadi ciri bahwa kamu mandiri secara keuangan.

Ayo, cek kembali apakah kamu sudah memiliki dana darurat yang cukup? Idealnya, kamu memiliki dana darurat sebesar 3 kali hingga 6 kali dari total pengeluaran bulanan.

Dana darurat adalah uang yang disiapkan untuk membiayai kebutuhan finansial yang bersifat darurat. Misalnya, tiba-tiba kamu kehilangan pekerjaan, sakit atau mobil/motor masuk bengkel.

Jadi, mulailah siapkan dana darurat. Rutinlah menabung khusus dana darurat secara rutin setiap bulannya dan jangan tergoda untuk menggunakan dana darurat untuk kebutuhan konsumtif.

3. Bayar Utang Lancar

Ciri lainnya kamu termasuk mandiri finansial adalah kemampuanmu membayar utang. Apabila selama ini kamu sangat lancar dalam membayar tagihan kartu kredit, cicilan motor, mobil, hingga KPR, maka selamat kamu sudah termasuk orang yang mandiri finansial.

Namun, apabila kondisinya kamu selalu kesulitan bayar utang/cicilan bulanan padahal gaji lumayan tinggi. Kenapa hal ini bisa terjadi? Penyebabnya tak lain karena kamu belum mampu mengelola utang secara sehat dan kamu punya terlalu banyak utang.

Lakukan hal sederhana yang berdampak positif agar cicilan kembali lancar. Mulai cek kembali total cicilan bulananmu, jangan sampai beban utang melebihi kapasitas ideal, yakni maksimum 30 persen dari penghasilan.

4. Punya Cukup Tabungan dan Investasi

Apabila kebutuhan hidup dan gaya hidup tercukupi dengan baik, ciri selanjutnya bahwa kamu saat ini termasuk pribadi yang mandiri finansial adalah kamu sudah punya cukup tabungan dan investasi.

Jadilah pribadi yang paham dan mengerti manfaat dari memiliki tabungan dan investasi untuk keuangan di masa depan. Ingat, kamu bukan hanya hidup untuk masa sekarang saja. Pastinya kamu punya cita-cita dan impian keuangan di masa depan.

Apabila selama ini milenial merasa telah ‘mandiri finansial’ tapi belum bisa menabung dan investasi, maka saatnya introspeksi diri. Sadari bahwa kamu memerlukan tabungan dan investasi untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.

Jadi mulailah untuk rutin memaksakan diri untuk menabung dan investasi di awal bulan. Sisihkan 5 persen – 10 persen penghasilan, masing-masing untuk tabungan dan investasi. Hindari menabung atau investasi dengan uang sisa gajian.

Baca Juga: Manfaat Investasi Meski Dalam Skala Kecil

5. Melek Produk Keuangan

Melek produk keuangan itu penting. Apabila milenial ingin mandiri finansial seutuhnya maka diharapkan kamu paham dengan baik produk keuangan, menggunakan dan memaksimalkan keuntungannya sesuai dengan kebutuhan.

Contohnya, bagi generasi milenial yang melek produk keuangan, mereka tahu persis manfaat asuransi dan memiliki asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, mereka juga tahu cara memanfaatkan kartu kredit untuk membuat keuangan lebih baik, hingga milenial mampu memilih produk investasi yang sesuai dengan profil dan tujuan keuangan.

Miliki Pola Pikir Jangka Panjang

Mandiri finansial bukan hanya tentang hidup saat ini saja, tapi kamu juga harus berpikir untuk jangka panjang. Mandiri finansial akan menjadikan hidup lebih tenang. Jadilah pribadi yang mandiri finansial sehingga keuanganmu lebih sehat dan terhindar dari masalah keuangan.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com