Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Impor, Pemerintah Luncurkan Gelar Buah Nusantara

Kompas.com - 10/08/2020, 18:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meluncurkan program Gelar Buah Nusantara kelima sebagai kampanye untuk mendorong masyarakat mengonsumsi buah lokal.

Program ini pun bertujuan untuk mengurangi konsumsi buah impor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, gelaran ini juga untuk menggali potensi bisnis komoditas buah asli Nusantara, sekaligus mendorong peningkatan agribisnis buah lokal.

Baca juga: Pemerintah Dorong Penetrasi Ekspor Buah Naga ke China

"Pemerintah mendorong agar buah asli Nusantara menjadi pemain utama pasar buah dalam negeri sekaligus guna peningkatan ekspor, agar dapat meningkatkan pendapatan petani,” ungkap Airlangga dalam Peluncuran Gelar Buah Nusantara ke-5 di Jakarta, Senin (10/8/2020).

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS September 2019, rata-rata konsumsi buah oleh masyarakat Indonesia hanya sekitar 67 gram per kapita per hari.

Angka ini masih jauh di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 150 gram per kapita per hari.

Di sisi lain, neraca perdagangan buah-buahan Indonesia masih defisit Rp 19,1 triliun. Besarnya defisit ini utamanya dipengaruhi impor 4 jenis buah-buahan yaitu anggur, apel, jeruk, dan pir dengan total nilai impor sebesar Rp 16,7 triliun.

Baca juga: Tak Perlu Keluar Rumah, Ini 5 Aplikasi Belanja Sayur dan Buah

Sebaliknya, jenis buah-buahan yang memberikan kontribusi ekspor terbesar adalah manggis, nanas, pisang, salak, dan mangga dengan nilai Rp 986,1 miliar.

Airlangga mengatakan, pada kondisi pandemi Covid-19 konsumsi buah-buahan dipastikan meningkat, khususnya yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan manfaat kesehatan.

Oleh sebab itu, penting untuk mendorong konsumsi buah lokal sehingga bisa menjadi pendongkrak perekonomian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com