Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Mulai Pulih, Inflasi China Naik Didongkrak Daging Babi

Kompas.com - 11/08/2020, 07:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com - Tingkat inflasi China pada Juli 2020 naik menjadi 2,7 persen. Data Biro Statistik setempat mengungkap, angka inflasi tersebut naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,5 persen.

Kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) itu lebih besar dari perkiraan para analis sebesar 2,6 persen.

Namun, tekanan pada sektor manufaktur China akibat pandemi Covid-19 sedikit berkurang pada Juli 2020 ini. Indeks Harga Produsen, yang mencerminkan harga yang dikenakan pabrik kepada grosir, turun 2,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca juga: Resesi Atau Tidak Resesi, RI Harus Contoh China...

Penurunan tersebut lebih kecil dari 3 persen pada Juni dan lebih baik dari kontraksi 2,5 persen yang diperkirakan oleh analis dalam survei oleh Bloomberg.

Naiknya inflasi disumbang oleh naiknya harga pangan sebesar 13,2 persen (yoy). Komoditas yang paling dominan memberikan andil terhadap inflasi adalah daging babi, yang baik 85,7 persen. Harga daging babi pada Juli ini naik 10,3 persen dibanding Juni 2020.

“Seiring dengan pulihnya layanan katering, permintaan daging babi terus meningkat. Sementara itu, bencana banjir mempengaruhi pengangkutan babi sehingga pasokan relatif terbatas," kata pejabat Biro Statistik setempat, Dong Lijuan, dikutip South China Morning Post, Selasa (11/8/2020).

Sementara sektor manufaktur dan jasa terpantau stabil usai adanya pemulihan ekonomi secara nyata dari Covid-19. Purchasing Manager Index (PMI) berada di angka 51,1 pada Juli 2020, naik dibanding 50,9 pada Juni 2020. Angka output di atas 50 menunjukkan adanya pertumbuhan output pabrik.

Selanjutnya untuk sektor jasa dan konstruksi pada Juni 2020 sebesar 54,2, sedikit menurun dari 54,4 di bulan Juni.

Secara keseluruhan, ekonomi China kembali bangkit pada kuartal II dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,2 persen, usai mencatatkan kontraksi 6,8 persen dalam 3 bulan pertama di awal tahun ini.

Baca juga: Ekonom: Deflasi Jadi Bukti Daya Beli Menurun


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com