Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Minta Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang Dipercepat

Kompas.com - 12/08/2020, 07:19 WIB
Riska Farasonalia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) M. Fanshurullah Asa mengatakan terlaksananya pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa.

"Para pelaku industri diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestik," terangnya.

Berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN), pada 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas CISEM dengan PT Rekind.

Baca juga: Pemerintah Cari UMKM Calon Penerima BLT Rp 2,4 Juta

PT Rekind ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 dengan spesifikasi penawaran lelang adalah diameter 28 inchi, panjang 255 kilometer, kapasitas desain 350-500 MMSCFD, nilai investasi USD 169,41 juta.

"Saat ini Rekind telah melakukan kajian, survey, pengujian, perijinan, dan engineering dan diharapakan pada bulan September 2020 ini akan segera melakukan pembangunan dan konstruksi pipa yang dimulai dari Semarang dan ditargetkan selesai pada bulan Februari 2022," pungkasnya.

Sejak penetapan PT Rekind sebagai pemenang lelang pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang tahun 2006 dan ground breaking pada Februari tahun 2020, sudah 14 tahun pembangunan ruas pipa tersebut belum ada kemajuan yang berarti.

Hadir dalam Rakor yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind), Anggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, Rofiq Hananto, Ridwan Hisjam, Abdul Wahid, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ditjen Migas KESDM, Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) sebagai calon konsumen.

Baca juga: Pemerintah Berencana Bangun Kereta Api tanpa Rel di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com