Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayannya Sering Curi Ikan, Menteri Edhy akan Temui Pemerintah Vietnam

Kompas.com - 12/08/2020, 16:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, kapal maling ikan yang kerap ditangkap di perairan RI adalah kapal-kapal berbendera Vietnam.

Maraknya kapal berbendera Vietnam di laut RI membuat Edhy bakal menemui pemerintah Vietnam dalam waktu dekat. Tujuannya untuk meminimalisir penangkapan ikan ilegal tanpa mengurangi hubungan harmonis antar negara.

"Kita Asean, kita ingin hubungan selalu harmonis, jangan main kucing-kucingan. Kami inginnya teknis. Yang jelas semangatnya adalah saya tidak akan mengurangi hak-hak nelayan yang ada di sini (nelayan Indonesia)," kata Edhy dalam konferensi video, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: 3 Kapal Maling Ikan Kembali Ditangkap di Laut Natuna

Edhy merinci, KKP sudah berhasil menangkap 28 kapal berbendera Vietnam sejak dia menjabat jadi menteri. Selain Vietnam, beberapa kapal ilegal yang kerap mencuri ikan juga berasal dari Malaysia, Filipina, dan Taiwan.

Tercatat sejak 8 bulan terakhir, pihaknya telah melumpuhkan 69 kapal maling ikan. Beberapa di antaranya berbendera Vietnam (28 kapal), 14 kapal berbendera Filipina, 13 kapal berbendera Malaysia, 1 kapal berbendera Taiwan, dan lainnya.

"Untuk negara-negara Asean kami akan bertemu dengan mereka, untuk menawarkan opsi kerjasama. Hal-hal seperti ini menurut saya kompromi dengan negara tetangga itu hal yang baik," ujar Edhy.

Baca juga: Perangi Maling Ikan, KKP Tambah 104 Personel Pengawas

Informasi saja, KKP melalui Aparat Kapal Pengawas Perikanan Ditjen PSDKP kembali menangkap kapal maling ikan berbendera Vietnam.

Tiga kapal itu ditangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 711 Laut Natuna.

Ketiga kapal yang masing-masing merupakan kapal lampu, kapal penangkap, dan kapal penampung itu berhasil diringkus oleh Kapal Pengawas Perikanan Orca 03, KP. Hiu 11 dan KP. Hiu Macan Tutul 02.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com