Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Penyebaran Covid-19, PGN Terapkan Pembayaran Nontunai kepada Mitra

Kompas.com - 12/08/2020, 17:50 WIB
Inang Jalaludin Shofihara,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Rachmat Hutama mengatakan, pihaknya tengah menerapkan sistem pembayaran nontunai untuk mengurangi pemakaian uang kertas.

Dia menyebut, penggunaan transaksi nontunai dirasa tepat karena dapat menghindari bakteri atau virus di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, uang kertas dapat menjadi perantara bakteri dan virus. Selain itu, pembayaran menggunakan kartu atau ponsel, bisa lebih mudah untuk disterilkan setelah digunakan.

Maka dari itu, PGN melalui PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) pun menerapkannya kepada mitra pengguna bahan bakar gas (BBG) untuk transaksi GasKu di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU).

Baca juga: Bangun Ekonomi Berkelanjutan, PGN Tingkatkan Kemampuan UMKM

“Untuk penerapan sistem pembayaran nontunai ini, Gagas bekerja sama dengan Bank Mandiri melalui e-money dan debit mandiri,” ujarnya, Rabu (12/8/2020).

Tak hanya debit mandiri, lanjut Rachmat, terdapat opsi pembayaran nontunai lain, yaitu menggunakan LinkAja.

Lebih dari itu, PT Gagas juga membagikan sekitar 100 unit uang elektronik pada kendaraan yang mengisi BBG di SPBG.

Ini dilakukan untuk mempermudah transaksi secara nontunai dan meminimalkan perpindahan uang tunai untuk mencegah bakteri dan virus.

“Kami juga mendorong pelanggan jaringan gas (gas) untuk melakukan pembayaran tagihan gas secara online melalui platform Tokopedia, Gopay, atau LinkAja,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Layani 41 Kawasan Industri, PGN Siap Dukung Terus Pertumbuhan Ekonomi

Rachmat pun berharap, inovasi pelayanan ini bisa meminimalkan sentuhan dan mengurangi aktivitas di luar rumah, dan juga lebih praktis.

Selain itu, sebagai salah satu bukti kepedulian PGN terhadap mitra yang menggunakan BBG, PGN melakukan penyemprotan disinfektan, membagikan masker, dan hand sanitizer kepada pengemudi bajaj.

Kontribusi PGN dalam penanganan Covid-19

Lebih lanjut, Rachmat menegaskan, sebagai Holding dari Pertamina, pihaknya siap berkontribusi dalam program-program sosial pemerintah untuk penanganan Covid-19.

Langkah-langkah yang dilakukan ini diharapkan dapat mengurangi resiko paparan dan penyebaran virus, baik di sisi pekerja, mitra kerja maupun pelanggan.

Baca juga: Pulihkan Perekonomian, PGN Beri Potongan Harga untuk Sektor Kelistrikan dan Industri Tertentu

Dia menjelaskan, sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selain memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, langkah-langkah antisipasi sesuai prosedur kesehatan Covid-19 ini merupakan upaya memerangi Covid-19.

“Perusahaan menyadari betul, pentingnya fasilitas untuk menunjang penerapan protokol kesehatan dapat berjalan optimal bagi tiap pekerja,” jelasnya.

Sejurus dengan itu, dia pun mengimbau agar dari tiap pekerja sungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Ini demi kebaikan bersama dan bisa menjadi contoh positif bagi masyarakat,” tutur Rachmat.

Baca juga: Bersiap untuk Transformasi, PGN akan Lebih Fokus pada Bisnis Utama secara Berkelanjutan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Whats New
Perusahaan yang Pakai 'Generative AI' Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Perusahaan yang Pakai "Generative AI" Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Whats New
Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Whats New
Cerita Pemilik Toko 'Online', 5 Tahun Jualan, Omzet Turun 30 Persen Sejak Ada TikTok Shop

Cerita Pemilik Toko "Online", 5 Tahun Jualan, Omzet Turun 30 Persen Sejak Ada TikTok Shop

Whats New
IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

Whats New
Daftar Lelang Rumah di Bekasi Oktober 2023 dengan Nilai Limit di Bawah Rp 720 Juta

Daftar Lelang Rumah di Bekasi Oktober 2023 dengan Nilai Limit di Bawah Rp 720 Juta

Whats New
Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 112 Triliun, Lanjut Surabaya?

Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 112 Triliun, Lanjut Surabaya?

Whats New
Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com