Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Kripto Lokal Ini Alami Lonjakan Harga hingga 200 Persen

Kompas.com - 12/08/2020, 18:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Aset kripto buatan dalam negeri, Lyfe, mengalami kenaikan harga sebesar 200 persen di bursa jual beli mata uang kripto (cryptocurrency) Indodax.

Lyfe merupakan aset kripto yang menangani bidang bisnis kesehatan, Internet of Things (IoT) dan blockchain.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, kenaikan harga tersebut menambah deretan cryptocurrency yang mencatatkan performa fantastis dalam waktu satu hari. Harga Lyfe di Indodax tercatat melonjak ke level Rp 644 pada Selasa (11/8/2020) malam.

Baca juga: Bukan Cuma Mata Uang Kripto, Apa Saja Manfaat Blockchain?

Sehari sebelumnya, harga Lyfe hanya berada di Rp 200.

“Sebelumnya selain bitcoin yang dikenal masyarakat umum sekarang ada aurora dari China, dogecoin atau Doge dari Amerika Serikat dan lainnya yang mengalami peningkatan harga fantastis dalam kurun waktu satu hari. Lyfe, aset kripto dalam negeri juga mencatatkan performa yang luar biasa hanya dalam satu malam,” kata Oscar dalam keterangan tertulis, Rabu (12/8/2020).

Oscar menuturkan, kenaikan harga aset kripto di Indodax selalu bergantian. Jika melihat trennya, rata-rata semua aset kripto pernah mengalami kenaikan lebih dari 100 persen dalam beberapa bulan ini.

Menurutnya, wajar bila Lyfe mengalami peningkatan harga. Sebab, Lyfe merupakan perusahaan yang membidangi kesehatan, IoT, dan blockchain.

Salah satu produk mereka adalah layanan kesehatan di mana permintaan terhadap layanan ini meningkat di tengah wabah Covid-19.

Baca juga: Usai Corona, Penggunaan Blockchain dan Aset Kripto Makin Meningkat?

Sementara itu, CEO Lyfe Indra Darmawan menjelaskan, Lyfe merupakan proyek di bidang kesehatan yang memadukan penggunaan beberapa teknologi yaitu IoT, telemedicine, dan blockchain. Masing-masing teknologi tersebut adalah teknologi yang mutakhir.

“Untuk mendapatkan technological advantage di industri kesehatan, kami harus mensinkronkan dan menggunakan semua teknologi tersebut. Karena sifat dari industri kesehatan yang sangat ketat dalam hal regulasi, kompetisi, dan adopsi di lapangan. Market Indonesia juga menarik dan memiliki potensi besar,” ujar Indra.

 

Di tengah pandemi virus corona, Lyfe menyajikan sejumlah layanan, salah satunya adalah bekerja sama dengan DokterSehat.com, salah satu portal kesehatan dan telemedicine yang merupakan mitra resi Kementerian Kesehatan, BNPB, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Selain itu, salah satu produk yang dikembangkan adalah Lyfe Watch. Jam tangan pintar dalam negeri tersebut merupakan jam tangan pembayaran pertama di Indonesia, yang merupakan hasil kerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Lyfe Watch.Dok LYFE Lyfe Watch.

Lyfe Watch terhubung dengan ekosistem Lyfe, di mana pengguna dapat mengukur detak jantung dan mendapatkan motivasi untuk hidup lebih sehat.

Indra Darmawan berharap agar Lyfe dapat terus melayani masyarakat Indonesia dengan mengedepankan teknologi mutakhir IoT, blockchain dan telemedicine.

“Sejak didirikan, kami telah menjalin kerjasama strategis dan mengembangkan beberapa produk. Visi kami adalah untuk membantu meningkatkan kualitas dan pemerataan akses layanan kesehatan di Indonesia,” jelas Indra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com