Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 10 Negara Jatuh Resesi akibat Pandemi, Bagaimana dengan Indonesia?

Kompas.com - 13/08/2020, 13:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

9. Filipina

Selanjutnya ada Filipina yang mencatat rekor kontraksi terdalam pada kuartal II 2020. Pemerintah Filipina merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 sebagai dampak kebijakan lockdown akibat pandemi virus corona.

Menurut badan statistik nasional setempat, pertumbuhan ekonomi Filipina minus 16,5 persen pada kuartal II 2020.

Capaian tersebut merupakan yang terburuk sejak pencatatan pertumbuhan ekonomi Filipina pertama kali dilakukan pada tahun 1981. Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Filipina tercatat minus 15,2 persen.

10. Inggris

Perekonomian Inggris mengalami kontraksi hingga 20,4 persen pada kuartal II 2020 jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19) yang membuat pemerintah menerapkan kebijakan isolasi total atau lockdown.

Namun demikian, terjadi perbaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada bulan Juli yang tumbuh 8,7 persen seiring dengan pelonggaran kebijakan lockdown yang diberlakukan oleh pemerintah, mengikuti bulan Mei yang membaik 1,8 persen.

Dikutip dari CNBC, Rabu (12/8/2020) kontraksi pada kuartal kedua adalah yang terburuk setelah sebelumnya di kuartal pertama PDB juga mengalami konraksi sebesar 2,2 persen.

Baca juga: Mengenal Bedanya Resesi dan Depresi, Lebih Parah Mana?

Indonesia menyusul?

Sementara itu, isu resesi di Tanah Air menjadi perbincangan hangat usai Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi -5,32 persen pada awal Agustus.

Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.

Kontraksi -5,32 persen itu lebih tinggi dari prakiraan pemerintah maupun Bank Indonesia. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memprediksi ekonomi RI tertekan dengan batas bawah -5,1 persen dan titik tengah -4,3 persen.

Begitu juga Bank Indonesia yang memprediksi ekonomi akan tersungkur di rentang 4,3 persen hingga 4,8 persen.

Baca juga: Cara Mengelola Keuangan dengan Aman di Tengah Risiko Resesi

Wanita yang menjabat 2 periode berturut-turut di era Presiden Jokowi ini bahkan menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi terkontraksi lagi pada kuartal III 2020. Artinya, Indonesia bakal resmi masuk dalam fase resesi bila ekonomi kuartal III dipastikan minus.

Terbaru,  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksi pertumbuhan ekonomi RI kembali minus pada kuartal III 2020.

Dalam paparannya di acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Rakernas Apindo), dia menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal III 2020 akan -1 persen.

Sementara pada kuartal IV mendatang, pertumbuhan ekonomi RI diprediksi sebesar 1,38 persen. Sehingga untuk keseluruhan tahun 2020, perekonomian masih minus 0,49 persen pada 2020.

Baca juga: Kebijakan Fiskal Jadi Harapan Selamatkan Ekonomi RI dari Jurang Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com