Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Herbal Sembuhkan Covid-19, Luhut: Kita Disebutkan Membohongi...

Kompas.com - 13/08/2020, 15:07 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita kepada para pengusaha yang tergabung dalam Apindo terkait upaya pemerintah daerah di Bali dan Surabaya dalam menangani kasus wabah virus corona (Covid-19) yang tinggi.

Dia menyebutkan, Pemda Bali menganjurkan kepada masyarakatnya untuk mengonsumsi minuman tradisional yang diyakini bisa menyembuhkan virus tersebut.

"Kita bersyukur angka kasus Covid-19 di Bali menurun. Gubernurnya itu mengatakan ada herbal daerah, meminum arak dari mereka. Entah benar, entah tidak itu menurut keyakinan mereka," katanya secara daring, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Luhut: Perusahaan Teknologi Hong Kong Akan Investasi 2,6 Miliar Dollar AS di RI

Begitu pula, dengan masyarakat Surabaya yang percaya meminum buah manggis dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus corona.

"Sama halnya dengan Ibu Risma di Surabaya. Beliau membuat jus herbal terbuat dari manggis. Ribuan yang sembuh," ujarnya.

Namun sebut dia, penyembuhan menggunakan herbal itu tidak dipercayai negara-negara lain. Bahkan ungkap Luhut,  Indonesia dicap sebagai pembohong.

"Hal yang seperti ini tidak dihitung oleh orang-orang asing bahwa di Indonesia banyak hal-hal aneh. Malah disebutkan kita membohongi. Karena itu kan kearifan lokal, ya suka-suka dia," katanya.

Penyembuhan secara tradisional tersebut dikaitkan upaya pemerintah daerah membuka kembali destinasi wisata mereka untuk menarik wisata domestik pada kondisi adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Erick Thohir: Pemberitaan Media Luar Seakan-akan Kita Tak Berdaya Hadapi Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com