Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bakal Bangun Rel Kereta Api Terpanjang di Dunia, Bagaimana RI?

Kompas.com - 13/08/2020, 16:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - China berencana memperluas jaringan infrastruktur kereta api menjadi yang terbesar kedua di dunia dalam 1,5 dekade mendatang alias sebelum tahun 2035.

Mengutip Reuters, Kamis (13/8/2020), rencana perluasan itu sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan urbanisasi dan merangsang ekonomi Negeri Tirai Bambu.

Menurut rencana yang dikeluarkan China State Railway Group, China menargetkan sekitar 200.000 kilometer (124.274 mil) rel kereta api pada akhir tahun 2035, termasuk sekitar 70.000 kilometer rel kereta api berkecepatan tinggi.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Disebut Biang Kerok Banjir di Tol Padaleunyi, Ini Tanggapan PT KCIC

Adaoun pada akhir Juli 2020, total panjang jalur rel kereta api yang ada sekitar 141.400 kilometer, dengan 36.000 kilometer di antaranya adalah rute berkecepatan tinggi yang terbesar di dunia.

Dihitung-hitung, artinya ada target peningkatan sekitar 33,3 persen dalam jaringan kereta api China mulai tahun ini, dan ada perluasan sekitar 133 persen untuk kereta api berkecepatan tinggi.

Dana rencana tahun 2016-2020 yang dikeluarkan pemerintah pada 2016, China memang berencana akan memperluas jaringan kereta api menjadi 150.000 kilometer pada 2020, termasuk 30.000 kilometer rel berkecepatan tinggi.

Sementara menurut rencana terbaru, semua kota dengan populasi lebih dari 200.000 akan dicakup oleh jaringan kereta api sebelum tahun 2035, dan kota dengan populasi lebih dari 500.000 akan terhubung ke jalur kereta berkecepatan tinggi.

Baca juga: Pemerintah Berencana Bangun Kereta Api tanpa Rel di Bali

China juga akan mempromosikan pembangunan kereta api di tempat-tempat yang didominasi oleh kelompok etnis minoritas, serta daerah perbatasan dan daerah tertinggal, di China bagian tengah dan bagian barat.

Pembangunan menjadi cara pemerintah untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan merevitalisasi pedesaan. 

Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini juga telah berjanji mempercepat urbanisasi dan investasi infrastruktur baru untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul akibat pandemi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com