Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Makna Perintah Jokowi Bajak Momentum Krisis bagi Erick Thohir

Kompas.com - 17/08/2020, 07:17 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, arahan Presiden Jokowi (Jokowi) untuk Indonesia membajak momentum krisis akibat pandemi Covid-19 merupakan hal yang penting. Ia pun menerjemahkan arahan tersebut untuk mendorong kemajuan BUMN.

Jokowi mengungkapkan perintah itu dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR bersamaan dengan sidang bersama DPR dan DPD dalam rangka HUT ke-75 RI di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Ia mengatakan, bagi BUMN perkataan Kepala Negara tersebut berati memperbaiki proses bisnis perusahaan. Tranformasi pun dilakukan dengan menjadikan perusahaan pelat merah fokus pada bisnis utamanya, sehingga semakin berdaya saing di tingkat global.

"Seperti yang Pak Presiden Jokowi kemarin bicarakan, ayo kita bajak demi lompatan kemajuan," katanya dalam diskusi virtual Nusantara Fashion Festival 2020, Minggu (16/8/2020).

Baca juga: Kala Erick Thohir Kesal Penanganan Corona RI Dibanding-bandingkan dengan Negara Lain

Erick mencontohkan, seperti BUMN sektor farmasi yang melakukan lompatan dengan fokus pada pengembangan obat masing-masing sebagai kontribusi menangani pandemi Covid-19.

Salah satunya, Bio Farma yang tengah mengembangkan vaksin Covid-19 bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan vaksin asal China. Saat ini, vaksin tersebut sudah masuk uji klinis tahap III dan diharapkan bisa diproduksi pada awal 2021 mendatang.

"Dengan kejadian Covid-19 ada lompatan penemuan, apakah itu di Indofarma yang sekarang fokus ke herbal, Kimia Farma lebih ke Kimia, Bio Farma sebagai bio-bio," ujarnya.

Selain dari proses bisnis, memaknai arahan membajak momentum krisis juga diartikan Erick sebagai melakukan loncatan dari segi teknologi. BUMN dinilai harus mampu mencitptakan teknologi yang membantu segala kebutuhan masyarakat, dari hulu hingga hilir.

Ia mencontohkan, seperti baterai mobil listrik atau electric vehicle (ev) battery yang selam ini di produksi dari luar negeri karena Indonesia belum memiliki teknologi memadai. Padahal, seluruh bahan dasar untuk memproduksi barang tersebut berasal dari Indonesia.

Baca juga: Bandingkan Ekonomi RI dengan Singapura, Erick Thohir: Kita Lebih Baik daripada Mereka

Oleh sebab itu, pemerintah tengah berupaya untuk mendorong proses pembuatan baterai mobil listrik juga bisa dilakukan di dalam negeri.

"Ini kita enggak mau pokoknya dari hulu ke hilir harus ada value-nya buat Indonesia," katanya.

Erick pun menegaskan, kedepannya segala bentuk investasi apapun yang masuk ke Indonesia dari luar negeri harus ada transfer teknologi. Sebab, pemanfaatan teknologi menjadi hal yang sangat penting di era digitalisasi saat ini.

"Jadi transfer teknologi suatu keharusan karena kita market-nya besar. Ini kita harap terjadi, apalagi program satu data nasional yang enggak jadi-jadi, ini harus kita lakukan data base, data center, analytics," pungkas dia.

Baca juga: Jokowi: Jangan Biarkan Krisis Membuahkan Kemunduran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com