Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 12 Negara yang Kini Alami Resesi

Kompas.com - 17/08/2020, 10:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Inggris bergabung dalam 10 negara yang mengalami resesi, kini fase resesi kembali dialami oleh dua negara, yakni Malaysia dan Polandia.

Masuknya dua negara itu membuat negara yang telah resmi mengumumkan resesi di tengah pandemi Covid-19 menjadi 12 negara.

Sebelumnya, 10 negara telah mengumumkan resesi di tengah pandemi Covid-19. Teranyar, Inggris mengonfirmasi masuk dalam jurang resesi dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 negatif hingga 20,4 persen.

Baca juga: Indonesia Diprediksi Resesi, Luhut: Kita Feel Comfortable

Sembilan negara lainnya, antara lain Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Italia, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Filipina.

Sementara itu, negara yang selamat dari ancaman resesi adalah China. Informasi saja, ekonomi China sempat terkontraksi 6,8 persen pada kuartal I 2020 sejak pandemi Covid-19 menyerangnya di akhir 2019.

Malaysia

Mengutip S&P global, Senin (17/8/2020), ekonomi Malaysia jatuh ke dalam jurang resesi karena Produk Domestik Bruto (PDB) anjlok -16,5 persen di kuartal II 2020.

Menurut Bank Negara Malaysia, penurunan PDB riil yang disesuaikan secara musiman mengikuti penurunan -2 persen dalam kuartal I 2020. Hal itu menjadikan negara Malaysia mengalami resesi teknis dan membuat Negeri Jiran menurunkan prospek ekonominya.

Kemerosotan terburuk sejak 1998. Secara tahunan menurut Bank Sentral setempat, ekonomi Malaysia mengalami kontraksi -17,1 persen pada kuartal II 2020. Anjloknya ekonomi merupakan yang pertama sejak krisis keuangan global.

Sementara itu, penurunan ekonomi di kuartal II 2020 merupakan yang terdalam sejak krisis keuangan Asia tahun 1998. Di tahun itu, PDB anjlok setelah tumbuh 0,7 persen pada kuartal I 1998.

Bank sentral menyatakan, penyebab kontraksi adalah ekonomi tengah menghadapi guncangan dari sisi penawaran (supply) dan permintaan (demand) dan adanya langkah-langkah mitigasi penyebaran Covid-19.

Alhasil, Bank Negara Malaysia merevisi target pertumbuhan dengan penyusutan antara 3,5 persen hingga 5,5 persen pada 2020. Sebelumnya, bank sentral memprediksi negaranya masih bisa turun 0,5 persen hingga -2 persen.

Perekonomian selanjutnya diproyeksikan akan pulih dengan pertumbuhan antara 5,5 persen dan 8,0 persen pada tahun 2021.

Baca juga: Ini 10 Negara Jatuh Resesi akibat Pandemi, Bagaimana dengan Indonesia?

2. Polandia

Selain Malaysia, Polandia mengumumkan negaranya mengalami resesi belum lama ini. Badan Statistik Polandia menyatakan, Polandia mengalami resesi pertamanya sejak akhir era komunis lebih dari 30 tahun lalu.

Di kuartal II 2020, perekonomian menyusut -8,9 persen karena efek karantina wilayah (lockdown), setelah terkontraksi -0,4 persen pada kuartal I 2020.

Resesi yang didefinisikan sebagai kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut, membuat Polandia resmi mengalami resesi teknikal.

Mengutip Aljazeera, Polandia kali ini tak bisa selamat dari resesi. Padahal negara itu merupakan negara anggota Uni Eropa satu-satunya yang bisa menghindari resesi selama krisis keuangan global tahun 2008-2009.

Polandia diketahui telah menikmati tingkat pertumbuhan yang sehat hingga sekarang. Pada 2019, Produk domestik bruto (PDB) tumbuh sebesar 4,1 persen, sedikit lebih rendah dari realisasi 5,3 persen di tahun 2018.

Akibat pandemi Covid-19, Pemerintah setempat memperkirakan ekonomi minus 3,4 persen tahun 2020, turun dari prognosis sebelumnya dengan pertumbuhan 3,7 persen.

Baca juga: Mengenal Bedanya Resesi dan Depresi, Lebih Parah Mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com